KESIBUKAN DI KELAS 12



Menjadi siswa kelas 12 sungguhlah sibuk. Kau akan merasakan betapa pusingnya mempersipakan ujian praktik, ujian sekolah, pelajaran yang belum lengkap nilainya, abis lulus mau kemana. Itu semua menyesaki kepala para murid kelas 12. Termasuk gue.
            Hal seperti itu memang bisa dengan mudah membuat siapa saja, kelas 12 stres. Bahkan mereka akan bingung akan mulai dari mana mengerjakan tugas-tugas. Ngomongin tugas, di kelas gue ada beberapa tipe orang yang ngerjain tugasnya unik-unik. Ada yang ngerjain langsung ketika tugas baru aja dikasih, ada yang main-main dulu, ada yang ngerjain di sekolah atau di rumah.
            Semua itu tergantung orangnya sih ya. Tapi kalau gue sendiri sih lebih suka mengerjakan tugas di rumah. Ketika sendiri. Berbeda dengan teman-teman yang lain, mereka akan ketemuan di rumah siapa gitu, abis itu mengerjakan tugasnya di sana. Apa enaknya? Ujung-ujungnya saling nyalin. Mending mengerjakan sendiri, ujung-ujungnya ketiduran. Ckckck…
            Di kelas 12, gue sudah mempersiapkan semuanya. Mulai dari lahir dan batin. Gue berusaha untuk mempertahankan kebugaran tubuh. Juga materi-materi yang akan diujikan nanti. Kan percuma kalau kita mempuni dalam hal materi ujian tapi tubuh ndak mendukung alias sakit-sakitan. Itu perlu dipertimbangkan. Tapi kabar buruknya, sekarang gue bersin-bersin dan keluar ingus tiap beberapa menit sekali secara rutin dan membentuk bilangan geometri. #apaini
            Hm.. sebenernya gue mau pensiun ngeblog beberapa hari ke depan untuk fokus menghadapi UN, tapi menurut gue malah ngeblog ndak membuat gue ndak fokus, malahan tempat di mana gue melampiaskan kegelisahan menghadapi UN. Kerena ketika gelisah, belajar pun serba salah.
            Anehnya, seolah-olah mereka yang bukan anak kelas 12 mengerti bahwa kami sangat sibuk. Mareka ndak akan menghubungi kami, ndak memberi  tahu ada event-event. Ya aneh aja, padahal kami ya ndak sesibuk itu kok. Kita semua punya 24 jam, hanya berbeda bagaimana cara memanfaatkannya. Itu saja.
            Ndak lupa gue juga memikirkan kuliah. Ketika SMNPTN kebetulan gue lolos administrasinya. Tapi pas disuruh milih PTN, itu ndak ada yang sreg. Sehingga itu gue biarkan sia-sia, kan percuma masuk PTN yang ndak sesuai minat? Itu sama saja mencintai perempuan yang ndak dicintai. #maksudnyagimana
            Penginya gue kuliah di fakultas ilmu komunikasi, lebih spesifikinya jurusan jurnalistik. Kalau ndak itu, gue pengin DKV atau ndak pilihan terakhir: Filsafat. Wuah. Itulah pilihan jurusan kuliah gue, sangat bertolak belakang dengan jurusan SMK yang kini gue tekuni: Administrasi Perkantoran. Tapi, menurut gue itu bukan masalah.
            Karena ketika pas gue mau masuk SMK ndak kepikiran jauh ke sana. Gue hanya berpikir bahwa SMK yang dekat dengan kosan adalah SMK terbaik. Tapi, gue sarankan jangan ikuti pikiran gue tadi. Karena SMK yang dekat dengan kosan belum tentu baik. Kita harus menimbang-nimbang, apa sekolah itu punya prestasi?
            Jangan sampai hanya menimbang nem masuk ke SMK tersebut besar. Sebenarnya percuma nem besar-besar tapi pas UN nilai kecil-kecil. Jadi tilik output-nya ketimbang inputnya.
            Gue tahu, bahwa mereka kelas 12 pada sibuk banget sekarang. Dan ndak ada waktu untuk main-main perasaan lagi. Sama seperti gue. Yang perlu diketahui bahwa tahun ini kelulusan ndak berdasar nilai UN, tapi itu tergantung pihak sekolah. jadi ya jangan terlalu takut menghadapi UN, lulus atau ndaknya dirimu tergantung amal perbuatanmu selama tiga tahun di sekolah tersebut. Maka, siap-siap memanen apa yang kautanam..

            Tapi ya kita harus berpikir bahwa nanti hasil UN itu akan terpampang nyata di ijazah. Siap-siap malu kalau melamar kerja, atau dilihat anak cucu nanti kalau nilai UN-nya jelek. Ehm.. pokoknya sih, hasil ndak akan menghianati cinta sejati persiapan yang telah kita tempuh penuh peluh.***
Comments
1 Comments

1 komentar:

Goodluck ya UNnya hahaha salam kenal btw, mampir balik juga ya.. Salam blogger!

-jevonlevin.com

Reply

Posting Komentar