365 DNI: Adegan Seks Juara, Cerita Biasa Saja




film ini bercerita tentang penculikan wanita (Laura) oleh bos mafia (Massimo) yang bergelimpang harta dan seolah bisa melakukan apa saja, tapi hidupnya selalu dalam bahaya. 

motif penculikan dan bagaimana cara ia menculik cukup kurang jelas dan kurang kuat menurutku. ada beberapa 'kekosongan' yang membuat cerita seolah timpang.

akhirnya Laura sampai di tempat si bos mafia, dan wanita itu memiliki 365 hari untuk memutuskan untuk mau menjadi kekasih Massimo atau tidak. selama itu pula, Massimo tidak akan berbuat 'macam-macam' tanpa seizin Laura. 

film ini sempat dihujat oleh beberapa orang karena menampilkan adegan seks antara penculik dan korban. mereka mempermasalahkan sindrom stockholm: respon psikologis sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu. padahal di Money Heist juga ada adegan ini, malah lebih ketara bahwa si sandra benar-benar dalam ketakutan. 

kalau yang ini, si Laura pada saat pertemuan pertama memang terlihat sudah suka dengan Massimo, apalagi selama ini ia pacaran dengan pria homo, yang tidak bisa memuaskan nafsunya. 

adegan ranjang di film ini diambil dengan bagus, namun ceritanya sungguh klise dan tidak ada yang baru. seolah memang film ini diperuntukan untuk dibuat dengan mengunggulkan adegan hubungan seksnya ketimbang cerita sepanjang film.

tentu saja itu sangat disayangkan. 

oh ya, omong-omong film ini diangkat dari novel erotis.***

Extracurricular: Perpaduan Antara Bad Genius dan Money Heist




bagaimana jika seorang siswa paling pintar di kelasmu dengan nilai yang sempurna, pendiam, bahkan keberadaannya di kelas antara ada dan tiada--ternyata adalah otak dari perdagangan seks online dengan penghasilan luar biasa. 

adalah Oh Ji-soo, murid kelas akhir di salah satu SMA Korea. kedua orang tuanya pergi karena pertikaian, dan membuatnya tinggal sendirian di sebuah apartemen seperti lelaki tua yang menyedihkan. 

kehidupannya mulai berubah ketika ia dekat dengan Gyu-ri, gadis populer di sekolah yang ternyata tertarik dengannya, dan petualangan keduanya semakin menjadi gila ketika Gyu-ri tahu bahwa siswa paling terlihat polos di kelasnya ternyata muncikari. 

aku menonton serial ini secara beruntun, maksudku aku tidak bisa berhenti ketika 1 episode selesai. cerita yang begitu seru dan mungkin karena saking terlihat 'nyata', di awal episode ditulis bahwa cerita ini bukan diambil dari orang atau kejadian nyata, dan di akhir episode, selalu ada pesan jika kita menemukan remaja yang kesulitan, kita harus membantunya atau menelepon konselor terdekat. 

menonton serial ini bagiku adalah perpaduan antara Bad Genius dan Money Heist. aku tidak menemukan aroma drakor dalam serial ini, bahkan secara visual pun aku malah lebih melihat bahwa ini film Thailand, dan vibe 'sekolahnya' sangat mirip dengan Bad Genius. 

dan dari segi bagaimana Jisoo menjalankan pekerjaan kotornya dari jarak jauh, mengingatkanku pada Profesor di Money Heist, keduanya sama-sama memiliki kecerdasan tinggi tapi pengecut ketika di depan wanita.

ada beberapa adegan surealis dan filosofis yang bisa kita artikan sendiri. sebenarnya kita bisa saja mengabaikan itu, tapi jika kamu sudah sering menonton film pasti akan menemukan nilai-nilai tersendiri yang tidak dikatakan secara langsung atau ditampilkan secara gamblang. 

secara keseluruhan, serial ini sangat menghibur dan mampu membawamu ke masa-masa kenakalan (atau kejahatan?) SMA yang sangat gelap dan sulit ditebak.***