Sehari sebelum acara dimulai, tersiar
kabar bahwa ada lomba makan dari pop mie, dan yang ikut lomba harus membawa
garpu sendiri dari rumah. Dan esoknya, ternyata tidak ada apa-apa, tidak ada
pop mie yant datang, yang ada hanyalah classmeet saja.
Sehari
selanjutnya, terlihat meja-meja tertata rapi, ada stand yang tidak terlalu
besar namun strategis. Isinya adalah peralatan musik. Kemudian berdirilah tenda-tenda yang berisi mbak-mbak dan
puluhan pcs pop mie dijejer dengan indahnya.
Saya masuk
kelas, dan segera diberikan kupon dari ketua kelas. Di sana tertulis, yang
intinya kupon hanya boleh digunakan sekali saja, dan niscaya kamu mendapat pop
mie gratis dengan kupon itu. Wow. Hebat sekali ini kupon.
Mayoritas
teman-teman dari adik kelas dan seangkatan memakai seragam olahraga dan
beberapa lagi memakai baju biasa tapi sopan.
Persiapan
acaranya tidak dibantu oleh pihak OSIS kami, cukup dari pop mie yang
mempersiapkan segalanya dan, pada akhirnya acara dimulai pada jam setengah
sepuluh-an. Diawali dengan tabuhan drum yang membuat histeris anak-anak
akuntasi yang bertengker di atas lantai tiga sana.
Saya masih di
kelas. Teman-teman saya berkomentar tentang anak-anak akuntasi tadi yang
histeris, “Aaak, norak!” Dan sebagainya. Namun pada intinya dia yang ngatain
tadi juga ikutan dalam musik yang dihelat di lapangan utama sekolah kami.
Saya lupa nama
band-nya apa. Yang pasti, mereka membawakan lagu-lagu barat. Musiknya enak, dan
sesekali membuat saya angguk-anggukan begitu. Kami menukar kupon itu dengan
satu pop mie yang lalu diseduh oleh mbak-mbak. Agak mengantre tapi tidak
terlalu mengular.
Cepat saya
mendapat satu pop mie rasa kari keju. Isinya lumayan banyak, cukup membuat
lidah saya goyang dan kenyang kemudian. Ya iyalah, gratis…
Saya duduk bersama
teman-teman di bawah pohon jambu air yang di bawahnya terdapat bangku-bangku.
Di situ saya mengumpul dan menikmati santapan gratis enak ini.
Mc mulai
bermain dan mendominasi acara. Namanya Kak Hanny. Dia adalah penyiar radio.
Kalau kata teman-teman saya, Kak Hanny ini mirip dengan adikknya Rafi Ahmad,
siapa namanya? Nah, iya itu. Saya lupa -___-“
Oke, Kak Hanny
cukup pintar dan memang pintar dalam membuat suasana menjadi mencekam
seperti remedial Pak Simon meriah dari lantai dasar hingga atas genteng.
Cuaca hari itu
panas. Jadi hanya beberapa saja yang duduk di bangku yang disediakan. Beberapa
lebih memilih pojokan menjadi tampat berteduh sekaligus mengikuti acara. Yang
lainnya memilih di kelas dan blankon sambil teriak-teriak histeris nggak jelas begitu.
Banyak kuis
atau game seru plus berhadiah nggak main-main dari pop mie yang baik hati. Sayangnya
saya tidak mendapat hadiah tersebut. Hanya menjadi penonton saja.
Yang paling
berkesan adalah ketika kuis yang saya beri nama ekspresi sehabis makan pop mie
rasa baru. Ada tiga anak 11. Mereka adalah Reza BB, Adit dan Alfiah. Satu, dua,
tiga! Game dimulai. Tantangannya adalah mengekspresikan bagaimana rasanya
sehabis makan itu pop mie.
Lucunya, si
Adit malah bergerak seperti gerakan silat. Tapi kemudian dia berubah gerak.
Menjadi seperti jurus mabok begitu. Sampai-sampai dia tiduran di meja dan
menenggak itu pop mie ke mulutnya. Kuda-kudanya mantap, gerakan tangannya
luwes, dan wajahnya yang gokil sukses membuat gelak tawa yang dasyat se antero
SMK 11.
Btw, Adit ini
adalah pemilik nem tertinggi ketika saya masuk SMK 11. Dia orang pintar, dan
benar kata-kata yang pernah saya dengar. “Dalam sejarah, tidak ada orang yang
ternama memiliki sikap jaim.” Begitu bunyinya.
Lanjut…
Saya kaget
ketika mc datang ke arah saya dan berkata, “Ada yang mau diwawancara? Ada?”
Saya berdiri
dan angkat tangan.
“Ya kamu
sini…” Katanya kemudian. “Satu lagi, cewek.” Lalu si Nisa atau Butek bersedia.
Tak lama kami kemudian diawawancara. Ketika itu juga, sedang ada live song yang
suaranya bisa mengalahkan suara kami.
Karena itu,
kami harus sedikit berteriak. Kak Hanny, yang wawancara kami, dengan hap I
phone-nya seperti memberikan kata-kata pengantar seperti di radio. Saya jadi
berpikir, wah pasti wawancara ini masuk radio nih.
Kemudian, Kak
Hanny bertanya kepada saya dengan menyodorkan itu hp I phone-nya dekat sekali
di bibir saya. Saya terkesiap dan menjawab dengan lancarnya.
***
Si Ucup, teman saya, terus saja bergerutu sedemikan rupa, dia
berkata, “Parah yah yang di atas nggak mau pada turun, kayak beruk aja tuh pada
di atas. Nggak malu apa ada tamu, kapan lagi luh ada kayak giniaan.” Saya
mengangguk mendengar kata-katanya.
Sempat
teman-teman sekelas saya manggung dan bernyayi lagu Remember of Today. Keren
deh mereka. Lalu ada lagi dari teman-teman akuntasi, Niko, Oki, Santika, Sakti,
dan ada yang berhijab tapi jago beat box saya lupa namanya siapa
-____-“ padahal saya sering ketemu, tapi nggak tahu namanya :3
-____-“ padahal saya sering ketemu, tapi nggak tahu namanya :3
Pokoknya dia
jago deh.
Saya juga
sempat mewawancarai pihak pop mie, bisa dilihat di sini!
Oke, sekian
dari saya. See you ^_^