#PuasNegepopmie di SMK N 11 Jakarta Versi Saya

Sehari sebelum acara dimulai, tersiar kabar bahwa ada lomba makan dari pop mie, dan yang ikut lomba harus membawa garpu sendiri dari rumah. Dan esoknya, ternyata tidak ada apa-apa, tidak ada pop mie yant datang, yang ada hanyalah classmeet saja.
          Sehari selanjutnya, terlihat meja-meja tertata rapi, ada stand yang tidak terlalu besar namun strategis. Isinya adalah peralatan musik. Kemudian berdirilah tenda-tenda yang berisi mbak-mbak dan puluhan pcs pop mie dijejer dengan indahnya.
          Saya masuk kelas, dan segera diberikan kupon dari ketua kelas. Di sana tertulis, yang intinya kupon hanya boleh digunakan sekali saja, dan niscaya kamu mendapat pop mie gratis dengan kupon itu. Wow. Hebat sekali ini kupon.


          Mayoritas teman-teman dari adik kelas dan seangkatan memakai seragam olahraga dan beberapa lagi memakai baju biasa tapi sopan.
          Persiapan acaranya tidak dibantu oleh pihak OSIS kami, cukup dari pop mie yang mempersiapkan segalanya dan, pada akhirnya acara dimulai pada jam setengah sepuluh-an. Diawali dengan tabuhan drum yang membuat histeris anak-anak akuntasi yang bertengker di atas lantai tiga sana.
          Saya masih di kelas. Teman-teman saya berkomentar tentang anak-anak akuntasi tadi yang histeris, “Aaak, norak!” Dan sebagainya. Namun pada intinya dia yang ngatain tadi juga ikutan dalam musik yang dihelat di lapangan utama sekolah kami.
          Saya lupa nama band-nya apa. Yang pasti, mereka membawakan lagu-lagu barat. Musiknya enak, dan sesekali membuat saya angguk-anggukan begitu. Kami menukar kupon itu dengan satu pop mie yang lalu diseduh oleh mbak-mbak. Agak mengantre tapi tidak terlalu mengular.
          Cepat saya mendapat satu pop mie rasa kari keju. Isinya lumayan banyak, cukup membuat lidah saya goyang dan kenyang kemudian. Ya iyalah, gratis…
          

Saya duduk bersama teman-teman di bawah pohon jambu air yang di bawahnya terdapat bangku-bangku. Di situ saya mengumpul dan menikmati santapan gratis enak ini.
          Mc mulai bermain dan mendominasi acara. Namanya Kak Hanny. Dia adalah penyiar radio. Kalau kata teman-teman saya, Kak Hanny ini mirip dengan adikknya Rafi Ahmad, siapa namanya? Nah, iya itu. Saya lupa -___-“
          Oke, Kak Hanny cukup pintar dan memang pintar dalam membuat suasana menjadi mencekam seperti remedial Pak Simon meriah dari lantai dasar hingga atas genteng.
          Cuaca hari itu panas. Jadi hanya beberapa saja yang duduk di bangku yang disediakan. Beberapa lebih memilih pojokan menjadi tampat berteduh sekaligus mengikuti acara. Yang lainnya memilih di kelas dan blankon sambil teriak-teriak histeris nggak jelas begitu.
          Banyak kuis atau game seru plus berhadiah nggak main-main dari pop mie yang baik hati. Sayangnya saya tidak mendapat hadiah tersebut. Hanya menjadi penonton saja.
          Yang paling berkesan adalah ketika kuis yang saya beri nama ekspresi sehabis makan pop mie rasa baru. Ada tiga anak 11. Mereka adalah Reza BB, Adit dan Alfiah. Satu, dua, tiga! Game dimulai. Tantangannya adalah mengekspresikan bagaimana rasanya sehabis makan itu pop mie.
          Lucunya, si Adit malah bergerak seperti gerakan silat. Tapi kemudian dia berubah gerak. Menjadi seperti jurus mabok begitu. Sampai-sampai dia tiduran di meja dan menenggak itu pop mie ke mulutnya. Kuda-kudanya mantap, gerakan tangannya luwes, dan wajahnya yang gokil sukses membuat gelak tawa yang dasyat se antero SMK 11.
          Btw, Adit ini adalah pemilik nem tertinggi ketika saya masuk SMK 11. Dia orang pintar, dan benar kata-kata yang pernah saya dengar. “Dalam sejarah, tidak ada orang yang ternama memiliki sikap jaim.” Begitu bunyinya.
          Lanjut…
          Saya kaget ketika mc datang ke arah saya dan berkata, “Ada yang mau diwawancara? Ada?”
          Saya berdiri dan angkat tangan.
          “Ya kamu sini…” Katanya kemudian. “Satu lagi, cewek.” Lalu si Nisa atau Butek bersedia. Tak lama kami kemudian diawawancara. Ketika itu juga, sedang ada live song yang suaranya bisa mengalahkan suara kami.
          Karena itu, kami harus sedikit berteriak. Kak Hanny, yang wawancara kami, dengan hap I phone-nya seperti memberikan kata-kata pengantar seperti di radio. Saya jadi berpikir, wah pasti wawancara ini masuk radio nih.
          Kemudian, Kak Hanny bertanya kepada saya dengan menyodorkan itu hp I phone-nya dekat sekali di bibir saya. Saya terkesiap dan menjawab dengan lancarnya.
***
Si Ucup, teman saya, terus saja bergerutu sedemikan rupa, dia berkata, “Parah yah yang di atas nggak mau pada turun, kayak beruk aja tuh pada di atas. Nggak malu apa ada tamu, kapan lagi luh ada kayak giniaan.” Saya mengangguk mendengar kata-katanya.
          Sempat teman-teman sekelas saya manggung dan bernyayi lagu Remember of Today. Keren deh mereka. Lalu ada lagi dari teman-teman akuntasi, Niko, Oki, Santika, Sakti, dan ada yang berhijab tapi jago beat box saya lupa namanya siapa
  -____-“ padahal saya sering ketemu, tapi nggak tahu namanya :3
          Pokoknya dia jago deh.
          Saya juga sempat mewawancarai pihak pop mie, bisa dilihat di sini!



          Oke, sekian dari saya. See you ^_^











Comments
0 Comments

Posting Komentar