Pengatahuan Adalah Ingatan (Jangan Takut Mengingat!)

Sekarang bayangkan Anda sedang dalam kuis yang berhadiah jutaan rupiah. Kuis ini hanya pertanyaan yang simpel, dan siapa dari Anda yang cepat dan tepat menjawab adalah pemenangnya. Bayangkan seperti Anda merasakan benar-benar akan mendapatkan puluhan juta rupiah. Ya, puluhan juta rupiah ada di depan mata Anda sekarang...! Jika Anda mampu menjawab cepat dan tepat, mutlak Anda akan mendapatkannya...!

Pertanyaannya adalah: Kuning, Merah, Hijau. Apa warna paling 'atas' di lampu lalu lintas...?

Apa jawaban Anda? Hijau? Merah? Mungkin tak ada yang menjawab kuning. Apa pilihan pertama Anda? Apa Anda ragu-ragu? Ingat, berapa kali Anda melewati lampu lalu-lintas? Pulang sekolah? Pulang kerja? Anda pasti sering melihatnya, namun, (mungkin Anda) tak pernah mengamati. Ya, jawabannya adalah Merah. Di belahan negeri mana pun (setahu saya), semua lampu lalu-lintas akan selalu merah di atas dan hijau di bawah, kuning selalu di tengah.

Pertanyaan kedua. Kali ini Anda mendapatkan milyaran rupiah jika bisa menjawabnya dengan tepat dan cepat: Sebutkan tiga digit nomor belakang kartu keluarga Anda? Apa jawaban Anda? Anda ingat? Atau tidak sama sekali? Anda pernah melihat, bukan? Jika dari Anda ada yang hafal, saya sungguh salut kepada Anda. Ckckckc.

Nah, dari dua pertanyaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa banyak orang yang 'hanya' melihat tanpa mengamati. Dan kita tidak mungkin dapat ingat segala sesuatu yang tidak kita amati (Harrry Lorayne, How To Devolop A Power Memory, 2004, halaman 10).

Selain dari pada itu, pertanyaan di atas juga menunjukan bahwa memori kita tidak terlatih (jika kita tidak bisa menjawabnya). Dan percayalah, untuk kapasitas memori tidak ada batasnya, jadi jangan takut untuk mengingat. Lucius Scipio mampu mengingat nama semua orang yang tinggal di Roma; Cyrus mampu menyapa setiap tentara dalam pasukannya dengan nama masing-masing; sementara Snace dapat mengingat dan mengulangi 'dua ribu kata', setelah mendengarkannya sekali saja.

Dalam buku How To Devolop A Power Memory atau Cara Mengembangkan Memori Super, penulis, Harry Lorayne dalam salah satu buku terlaris dunianya itu menyatakan: ''Saya percaya bahwa semakin banyak Anda mengingat, Anda semakin dapat mengingat. Memori, mempunyai banyak persamaan dengan otot. Otot harus dilatih dan dikembangkan agar dapat memberikan pelayanan dan penggunaan yang tepat; demikian juga halnya dengan memori. Perbedaanya adalah bahwa Anda 'kelebihan' melatih otot atau menjadi unsur yang membatasi, sementara memori tidak pernah mengalaminya.''

Kesimpulannya, bahwa otot sama seperti memori. Hanya saja, otot mempunyai unsur kelebihan tetapi memori tidak memiliki unsur kelebihan.

Masih dalam buku yang sama, penulis menyatakan, analisis terakhir, semua pengatahuan kita didasarkan pada memori kita. Plato mengatakan demikian, ''Semua pengetahuan adalah ingatan.''

Nah, sekarang ayo latih memori kita untuk banyak mengingat. Sebab, dengan mengingat maka kita akan lebih mengingat. Langkah pertama adalah dengan mengamati. Terutama dalam pelajaran..., tanpa mengamati, kita tidak bisa mengingat. Maka dari itu, yukz kita banyak-banyak mengingat, biar otak encer dan nggak tumpul seperti ujung handphone, ups. Ketika pelajaran, kita bisa menyadapnya dengan mudah, sebab wong memori kita sudah terlatih, jadi gampang kalau ada hal baru yang masuk ke memori kita. Satu hal lagi yang perlu diingat, adalah konsentrasi. Konsentrasi sangat amat penting dalam proses mengingat, dengan konsentrasi kemungkinan besar semakin banyak yang dapat kita ingat. Sekali lagi, PENGETAHUAN ADALAH INGATAN.

Oke, baiklah. Selamat mencoba..., selamat mengamati yah..., dan semoga bermanfaat ^_^***

Afsokhi Abdullah
Kosan, 20 Februari 2015
Comments
1 Comments

1 komentar:

Kamu nggak capek komentar kayak gini terus, Fik?

Reply

Posting Komentar