Hari Rabu adalah hari di mana pelajar (pada umumnya) mengenakan seragam Pramuka. Nah di situ akan terlihat mana yang Pramuka Asli dan Mana yang Karbitan, ckckckc, bisa dilihat dari seragamnya :3
Baik, hari Rabu seperti ini saya jadi ingat suatu hari di mana ada yang berujar kepada saya:
Aku tidak punya jiwa pramuka seperti kamu?
''Khi, aku tidak mempunyai jiwa kepramukaan seperti kamu.''
Sontak saya kaget. Tapi kenapa dia berujar demikian?
Segera saya menjawab pesan itu yang kebetulan di pesan singkat (SMS), seperti ini:
''Pada dasarnya, semua orang itu mempunyai jiwa kepramukaan. Modalnya hanya cinta pada tanah air. Kamu tahu kan? Arti dari Pramuka? Ya, Praja Muda Karana, itu dari dari bahasa sansekerta yang artinya pemuda yang suka berkarnya. Jadi intinya, pramuka itu adalah pemuda yang suka berkarya untuk mengisi kemerdekaan indonesia. Emang kamu nggak cinta sama negara kita ini?'' balik tanya saya. Lalu dia menjawab,
''Ya cintalah, khi.''
''Tarus kenapa bilang nggak punya jiwa kepramukaan?''
''Hem..., yaudah deh.''
Dia sudah sadar dengan jawaban saya tadi. Di sisi lain, banyak Pramuka yang tak mengerti arti Pramuka itu sendiri. Padahal Pramuka sangat berguna bagi bangsa dan negara. Di mana Pramuka ikut andil dalam mengajar kerakter pemuda Indonesia agar tidak 'lembek'. Di gerakan Pramuka, kita akan dilatih banyak hal. Ada mengenai kemandirian, kepemimpinan, kerja sama dan banyak lagi. Tapi, belakangan ini Pramuka mulai ciut kelihatannya. Ada pula yang malu mengakui dirinya Pramuka, sudah tidak zaman, katanya.
Hai, Pramuka itu tidak mungkin dimakan zaman, ia selalu ada dan teguh berdiri. Saya percaya itu, sebab Pramuka benar-benar nyata dalam hal membangun bangsa. Banyak orang-orang besar yang lahir melalui Pramuka.
Nah, bukan alasan lagi untuk kita tidak berpramuka, jangan malu jadi pramuka. Berbangga hatilah menjadi Pramuka, menjadi salah satu pembangun bangsa. Ayo maju Pramuka Indonesia.***
Afsokhi Abdullah
Kelas yang tak berguru, 25 Februari 2015
0 Comments