Cerita di Islamic Book Fair dan Tips Untuk Kamu

Ketika saya sampai di tempat: Istora Senayan, saya disambut dengan sampah yang berjubal di depannya, tepatnya di depan anak tangga pintu masuk. Saya sampai di Istora jam 8 lewat 30 menit pagi.

Sebelumnya sudah ada hujan mengguyur, menjadikan jalanan agak tergenang dan harus hati-hati jika berjalan.

Saya dan tiga teman sebaya saya (belasan tahun), manaiki anak tangga lalu bertemu dengan pedagang yang baru saja membuka lapak. Kami berjalan lebih dalam lagi melewatinya dan, ternyata masih tutup. Padahal kami dan pengunjung lain sudah agak ramai, ditambah lagi ada rombongan yang sengaja dengan bus bertolak ke Istora, dalam rangka meriahkan hari terakhir IBF tentunya.

Kan siapa tahu di hari terakhir bakal banyak diskon, bukan? Mungkin begitu asumsi mereka.

***

Saya pun bertanya kepada seorang Bapak muda yang sedang membereskan lapaknya,

''Pak, kok masih tutup yah? Emang bukanya jam berapa?''

Dia menatap saya sebentar lalu menjawab, ''Buka jam sembilan, mas, yang pintu sebelah sana sudah terbuka. Di sini masih tutup.''

Setelah berucap terima kasih, kami pun menuju arah yang ditunjuk Bapak muda tadi. Kami berjalan, dan ternyata hujan pun kembali datang. Kami berteduh, selepas berteduh, kami masuk ke pintu yang ditunjuk Bapak muda pemilik lapak tadi.

Kami pun masuk sampai dalam, keadaan masih sepi. Hanya ada beberapa stand yang tutup dan orang-orang sibuk membereskan stand-nya yang segera buka.

Saya memimpin perjalanan ini. Memimpin dua wanita dan satu laki-laki tepatnya. Mereka di belakang saya. Dengan insting saya, saya berjalan lalu sampai di panggung utama. Huh... Megah sekali, tapi tetap, masih sepi. Padahal sudah jam 8.45.

''Gimana kalau makan?'' ajak Andika.

Hem. Benar juga apa kata dia. Kami pun keluar ruangan panggung utama. Tak jauh dari tempat kami tadi, sudah berjajarlah rangkaian kios makan dengan rapinya. Ada siomay, batagor, mie ayam, warung nasi, gorengan dan masih banyak lagi.

Huh. Saya sendiri tidak membawa uang lebih, jujur saja. Dan saya juga masih kenyang sarapan tadi pagi. Yasudah, biarkan mereka makan dan saya izin kepada mereka untuk sekedar jalan-jalan.

*

TIPS: JIKA KAMU KE IBF. JANGAN LUPAKAN INI: IBF BUKA JAM 9 PAGI, DAN TEMPATNYA BUKAN DI LAPANGAN UTAMA. NAMUN DI LAPANGAN TENIS KALAU KATA ANDIKA.

*

Saya, berjalan-jalan masih di area gedung olahraga tadi. Ternyata ada lantai satu, dua. Kalau saya amati, ternyata di lantai dua ini, sudah lumayan ramai. Pedagang menjual baju koko, celana, rok, mukena, dan masih banyak lagi, selain itu juga ada pertunjukan pameran Mumi Fir'aun.

Lalu di lantai satu, didominasi oleh buku-buku.

*

TIPS: JANGAN SALAH, KALAU DI IBF (ISLAMIC BOOK FAIR) TIDAK HANYA ADA BUKU. NAMUN, AKAN kita TEMUI BANYAK PEDAGANG YANG MENJAJAKAN DAGANGANYA DARI BUSANA HINGGA ALAT IBADAH LAINNYA. SERTA ADA PAMERAN.

*

Setelah puas berjalan-jalan sendiri. Saya kembali ke teman saya berada. Saya melihat jam di hape saya, ternyata sudah jam 9 lewat sedikit. Tampak pula pengunjung yang semakin ramai, ada yang berombongan dan juga kelompok kecil. Mereka tampak antusias.

Tujuan kami yang pertama adalah melihat-lihat stand di lantai satu. Di sana akan kita temui buku-buku berjejeran. Ada yang mulai harga dari 5.000, 10.000, 20.000 juga ada buku best seller yang di-diskon hingga 20 sampai 30 persen.

*

TIPS: ADA BANYAK BUKU MURAH. BAHKAN SAYA MENEMUI STAND YANG MENJUAL BUKU DENGAN HARGA 10.000 MENDAPAT TIGA, YA, HANYA DENGAN KOCEK TIDAK TERLALU DALAM, KITA BISA MENDAPATKAN BANYAK BUKU.

SELAIN ITU, KITA JUGA JANGAN MENGHARAPKAN BUKU MURAH MERIAH SAJA. JIKA KITA INGIN BUKU BEST SELLER DAN BUKU TERKENAL, KITA HANYA BISA MENDAPAT DISKON. SEPERTI BUKU ARASY CINTA, ASSALAMU'ALAIKUM BAIJING, HAFALAN SHOLAT DELISA, PUTUSIN AJA, DAN SEBAGAINYA. BUKU-BUKU BEST SELLER INI TERJUAL DI SATU STAND SAJA.

TINGGAL KITA CARI STAND YANG BERTULISKAN ''BEST SELLER, REKOMENDSAI''. BEGITU.

*

Lama saya dan teman-teman berjalan-jalan. Akhirnya saya menemui stand dari penerbit yang saya begitu suka, Diva Press. Ya, penerbit asal Yogya ini memang terjamin akan mutunya. Maka dari itu, saya segare mengobrak-abrik segala yang ada di sana.

Ternyata e ternyata, tidak hanya buku Islami yang dijual. Ada banyak pula buku novel remaja dan buku non fiksi lainnya.

*

TIPS: DI IBF TIDAK HANYA MENJUAL BUKU ISLAMI SAJA.

*

Setelah menimbang-nimbang. Saya tentukan kepada novel Imaji Dua Sisi dan Kumcer Penjaja Cinta. Buku itu amat menarik, ya jadi saya beli. Hanya dengan 35.000 saya sudah bisa membeli dua buku itu, murah bukan?

Selagi saya berjalan ria. Suasana betambah ramai. Terlihat pula ada orang tergopoh-gopoh membawa bawaannya. Seharusnya sih dia bawa kantung atau tidak tas.

*

TIPS: DISARANKAN KITA HARUS MEMBAWA KANTUNG. SEMISAL TAS DAN SEBAGAINYA. KITA JUGA TIDAK TAHU UANG KITA BISA DIBELIKAN BERAPA BANYAK BUKU. JADI SIAP-SIAGA SEBUAH TEMPAT UNTUK BUKU TAK TERDUGA.

JANGAN LUPAKAN JUGA MENGHITUNG UANG YANG TERSISA. APES-APES NANTI MALAH TIDAK BISA PULANG.

*

Jam sudah menunjukan 11 pagi menyongsong siang. Kami putuskan untuk beranjak ke tempat penggung utama, sebelumnya kami sempat berputar-putar ke area IBF. Saya berdecak kagum ketika ada anak kecil, kecil sekali, sepantar anak kelas 1 SD. Mereka ternyata sedang hapalan ayat suci AL-Qur'an dengan metode yang konon ampuh. Benar saja, di stand itu, ada seorang anak kecil membaca, em, lebih tepatnya mengucapkan surah Ad-Duha dengan lancarnya. Saya merinding mendengarkannya di kerumungan pengunjung. Wah, keren deh!

***

Sampai di tempat panggung utama,
beruntung, di sana ternyata sedang ada talk show. Bisa buat hiburan. Ya walau bisa dibilang tidak banyak yang memperhatikan orang yang berada di panggung. Sebab semua orang yang di lapangan sibuk akan transaksi jual-belinya. Dari tribun, saya sama sekali tidak melihat ada Akhwat yang tidak berjilbab. Semua berjilbab, ya kecuali anak kecil.

Tapi acara talk show tetap berjalan meriah. Kami yang duduk di tribun pun menyimak talk show itu, yang membahas mengenai bantuan Indonesia kepada Palestina.

Di tribun ini, ada banyak orang yang membuka bekel'-nya. Mulai dari nasi hingga snack ringan. Saya untung membawa Beng-beng, makanan ringan favorit saya. Dan kebetulan saya pun membawa empat buah, jadi bisa dibagi satu-satu. Selain itu saya juga membawa dua air botol mineral. Alih-alih takut dehidrasi ketika CFD nanti yang pada nyatanya tidak jadi.

*

TIPS: DISARANKAN KITA MEMBAWA BEKAL. APAKAH ITU NASI BESERTA LAUK, SNACK, ATAU APALAH YANG BISA MENGGANTIKAN TENAGA YANG TERKURAS KETIKA BERJALAN-JALAN TADI.

JANGAN MALU. ADA BANYAK KOK YANG DENGAN LAHAPNYA MAKAN DI KOTAK NASINYA. LAGIAN SIAPA YANG MAU MELIHAT KITA. JANGAN KE-GR-AN DEH. CKCKC...

DAN SATU LAGI. IBF JUGA ADA TALK SHOW, KALAU KAMU BERUNTUNG, BISA-BISA BERTEMU DENGAN PENULIS TERKENAL. DAN UNTUK KAMU, AKHWAT, DIANJURKAN MENGENAKAN JILBAB DAN IKHWAN MEMAKAI BAJU DAN CELANA PANJANG SETIDAKNYA.

*

Jam 12 siang kami pulang. Membawa hasil buruan kami masing-masing. Sempat dihimbau pula, jika pengunjung ingin sholat Duhur, mushola terpisah antara Ihwan dan Akhwat. Dan kami putuskan untuk sholat di rumah masing-masing.

Dan jangan salah kira IBF sudah usai. Tidak. IBF selesai di malam harinya, dengan pemberian hadiah kepada dua pengunjung yang beruntung, berupa dua Umrah Gratis. Woww....***


Afsokhi Abdulloh
Kosan, 10 Maret 2015
Comments
0 Comments

Posting Komentar