Foto: Facebook
Tanggal
17 April 2015 di aula SMK N 11 Jakarta, ada tamu. Mereka adalah pemateri
tentang seminar pencegahan penyalahgunaan narkoba. Visi mereka memberikan
materi ini kepada 100 sekolah terpilih di Indonesia. Dan di Jakarta nantinya
akan ada 60 sekolah yang akan disambangi.
Pagi
itu cerah, semua peserta seminar sudah duduk rapi di aula. Aula yang terbuat
dari dua kelas yang disatukan. Aula sebenarnya di sekolah ini, bisa dikatakan
tidak cukup luas. Dan paling efesien untuk diadakan meeting, bukan untuk
seminar seperti ini.
Mereka
tamu-tamu itu diusung oleh: ycab, dosomethingindonesia.org, BNN, IPNU, kedubes
Amerika dan negara Amerika itu sendiri. Temanya adalah: INDONESIA WITHOUT
DRUGS! “Permintaan narkoba berkurang, meningkatkan kemungkinan hidup.”
Bagi
saya, seminar kali ini berbeda dari seminar-seminar sebelumnya. Malah lebih
efesien. Sebelumnya, jika ada seminar sejenis ini, pasti diadakan keluar kota.
Kalau saya paling mentok seminar di Puncak, Bogor. Waktu itu saya mendapatkan
uang saku, baju, celana, penginapan di hotel, tas, ilmu, teman baru, pengalaman
pastinya.
Dulu,
seminar tuh harus di tempat yang benar-benar menunjang konsentrasi. Maka dari
itu, Bogor adalah tujuan yang tepat dalam hal ini. Selain dekat dengan ibukota,
Bogor juga bisa dikatakan masih asri ketimbang kota-kota di dekat Jakarta
lainnya.
Kembali
ke seminar anti narkoba ini. Peserta yang hadir di aula sekolah berksisar 58
orang dari kelas 10-11 pilihan. Masing-masing kelas ada yang mengutus 2 orang,
3, bahkan 7.
Seperti
halnya pada seminar umumnya, pasti ada pembicara yang didukung oleh
persentasinya di proyektor. Juga dengan permainan-permainan ringan dan candaan
garing dari pembicara.
Sebut
saja Kak Rizky, kakak yang satu ini adalah salah satu dari IPNU (Ikatan Pelajar
Nahdhatul Ulama). Kak Rizky menjelaskan panjang-lebar tentang pencegahan
narkoba. Di antaranya adalah tentang pengertian narkoba itu sendiri,
jenis-jenisnya, dan cara menghindarinya.
Foto hape saya emang gitu ___-
*****
Seminar
ini diadakan selama dua hari. Yang pertama pada hari Jum’at lalu yang kedua
pada Seninnya jam 8 pagi. Seminar di hari pertama cukup antusias, asyik, dan
juga banyak hal baru yang baru saya tahu.
Ketika
istirahat, kami para peserta seminar mendapatkan pula konsumsi. Yaitu berupa
roti j-co, lumayan enak rasanya.
Di
akhir seminar, kami ditugaskan untuk membuat proposal kegiatan internal atau
eksternal. Jika proposal intenal kita lolos, maka kita berhak mendapatkan uang
Rp 600.000,- untuk mengadakan kegiatan itu. Dan jika proposal eksternal kita
lolos, seratus juta rupiah akan didapatkan untuk menyelenggarakan kegiatan yang
orisinil dari otak kita.
Saya
sendiri membuat dua proposal. Bukan kerena apa-apa, sebab saya suka seperti
ini, membutuhkan riset dan keahliah menulis. Maka pada hari Sabtu dan Minggu
saya gunakan untuk riset.
***
Hasil
dari riset tersebut lumayan bagus menurut saya. Sedikit tentang proposal saya
buat: judul proposal internal adalah GANAS (Gerakan Anti Narkob Sebelast), dan
yang eksternal Granat (Gerakan Anti Narkoba Sejagat). Dan untuk proposal
internal saya yakin lolos. Saya bekerja sama dengan Winda Eviana.
Pada
hari Seninnya. Saya tingga menulis ulang hasil riset pada tempat yang sudah
disediakan untuk proposal. Tepat jam 8 pagi, kami para peserta seminar
berkumpul. Kemudian kami medapatkan tugas untuk memberikan persentasi di
kelas-kelas, kelompok sudah dibentuk. Dan saya mendapatkan kelas X-Akuntasi 1.
Bersamaan dengan Ricky, Ahmad Salam, Esa, dan Yuliana.
Paling
menyebalkan memang untuk persentasi. Sudah saya siapkan pula powerpoint-nya,
tapi malangnya ketika itu mati lampu, kata Bu Sri, ini adalah imbas dari KAA.
Ah, bisa saja guru yang satu ini, biasanya juga seperti ini keadaan listrik di
SMK N 11.
Nah,
setelah kami keluar dan pergi ke kelas yang sudah ditugaskan, kami mengumpulkan
terlebih dulu hasil proposal kami. Saya deg-degan. Terlihat adek kelas bernama
Esi Istiqomah amat antusias, entah kenapa dia demikian. Tampak pula dia
memperhatikan saya. Atau saya yang terlalu kepedean, ckckck…
Perentasi
di kelas X Akuntasi 1 cukup susah ternyata. Ditambah lagi tim persentasi kami
yang tidak solid. Ricky sangat mendominasi, Salam yang diam saja, Yuliana yang
bercanda dengan teman sekelasnya, dan saya yang hanya berbicara ketika mendapat
giliran saja.
Persentasi
selesai selama 30 menit. Selepas itu kembali ke aula. Tak lama kemudian,
pengumuman pemenang, lebih tepatnya proposal yang lolos segera diberitahukan.
Hasilnya,
ternyata, amat pedih bagi saya. Saya tidak lolos, dan yang lolos adalah si Esi
Istiqomah dan temannya yang unyu-unyu itu. Hati saya hancur. Huhuhuh…, tapi
saya akan dukung acara yang Esi dan temannya ciptakan. Saya akan bantu sebisa
saya, oke? Esi? *okee!*
Mereka terharu banget :')
Setelah
itu penutupan. Seperti biasa, penutupan selalu ada perminataan maaf dari mereka
sebagai tamu di SMK N 11 Jakarta. Dan selalu saya maafkan pastinya. Suskes
seminar kali ini! Good jobs!
Kemudian
kita foto bersama di lapangan juga membuat video pendek. Setelah itu selesai.
Sempat
kecewa gara-gara persentasi yang tidak memuaskan dan proposal yang tidak lolos.
Ada seja pelipur saya, yaitu kiriman dari @kampusfiksi kiriman karena saya
memenangkan lomba menulis yang bertajuk #karamdalamkata saya mendapatkan satu
buku berjudul Rain in Paris. Sepertinya buku bagus.
Saya
senang, dan ini foto saya yang lagi membuka bungkusan JNE.
HAHAHAHA.
SELESAI~