Ini kali pertamaku mengikuti kegiatan Pramuka
Nasional. Karena itu, aku jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk ini. Berawal
dari kata Pak Adi di depan gerbang ketika aku ingin masuk sekolah pada hari
Rabu.
“Sokhi, akan ada perkemanah nasional, kamu ikut, bisa? Nanti masalah dana akan saya pikirkan.”
Aku mengangguk tidak percaya. Lalu masuk ke dalam
kelas memikirkan ini. Perkemahan Nasional...?
Hari berbuah menjadi minggu, pun hingga menjadi
bulan. Sedikit demi sedikit perkemahan itu terlihat di depan mata.
Semua persiapan tidak berjalan semulus itu. Ada
banyak gajlugan yang menghadang kita.
Dari masalah peralatan masak, dana, kendaraan, dan masih banyak lagi tapi, pada
akhirnya kita bisa menetralisir itu
semua. Yee...
Hingga hari itu tiba. Kita berangkat menuju
perkemahan (Buperta Cibubur) dengan mobil Xenia. Ada 8 Penegak dari sekolahku, jadi
satu mobil di mobil Xenia yang dipaksa menampung. Aku duduk di antara Debora
dan Selvi, cewek yang kukenal kerena
Pramuka.
Cukup sempit, tapi masih bisa untuk bernafas, itu yang penting.
Sampainya di perkemahan, tepat tenda kami. Kami
turun dari mobil. Sebelumnya kami sempat berputar-putar mencari tenda kontingen
DKI. Selagi mencari, kami temui tenda-tenda dari penjuru Indonesia, ada dari
Papua, Aceh, Sulawesi, Kalimantan, Jawa..., akh, pokoknya dari seluruh
Indonesia menjadi satu dalam perkemahan ini. Tenda mereka bagus-bagus. Bagus
sekali, tidak seperti DKI yang alakadarnya ini. Biarlah.Huhuhuh.
Kami sempatkan untuk istirahat. Lalu menuju upacara
pembukaan jam setengah tiga siang.
Di upacara pembukaan ini, pembina upacaranya adalah
Kak Puan Maharani. Ya, menteri baru kita dari fraksi PDIP.
Ada nyanyian Hymne Satya Darma Pramuka, Indonesia
Raya, dan lain sebagainya.
Kami, kontingen DKI berbaris di reklame Brunai
Darusalam dan Malaysia. Besebab peserta undangan itu tidak berbaris di lapangan
malainkan bersama pada undangan yang lainnya; bersama pembina mereka di bawah
tenda.
Samping kananku dari kontingen Papua, kiri, dari
Semarang. Sempat kami bercanda gurau dalam barisan. Kau tahu, aku ini orang
Jawa, Cilacap tepatnya, jadi, aku bisa berbicara dengan orang Semarang dengan
bahasa daerah. Sedikit membuatku bernostalgia mengingat EMA.
Salah satu Kakak dari kontingen Semarang ini cukup
lucu. Dia berbahasa ngapak pun ngelawak. Aku terbahak-bahak kerenanya. Lalu di
kiriku nampak wajah garang terlukis jelas, aku takut menatapnya bahkan
menyapanya. Upacara masih berjalan....
***
Tubuhku serasa bergetar, ubun-ubunku panas, dada
serasa penuh ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bayangkan? Dari seluruh
Indonesia (setidaknya logat yang berbeda-beda, bahasa daerah berbeda, menjadi
satu padu) ketika menyayikan lagu Indonesia Raya. Sempat mata ini berembun dan,
akan jatuh butiran airmata. Tapi. Akh, terlalu manja, aku ini kan..., Penegak
Bantara.
Berakhirnya upacara ditandai laporan pemimpin
upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesai.
Berlanjut dengan tari-tarian yang mengadung unsur
ajakan mengajak menjaga bumi, hutan, lingkungan dan sebagainya. Keren.
Kembalilah kita ke tanda masing-masing untuk
istirahat. Kita pun mendapat Kit setelah upacara. Di antaranya adalah, kau
tahu, ada name tag, topi rimba, scraf plus baju (Saka Kalpataru dapat dua),
pulpen, dan buku panduan.
Tepat jam setengah enam, kita memikirkan untuk makan
malam. Masalah ada di kompor, sedangkan dari kontingen Jak-Bar, tidak ada yang
membawa kompor. Tapi, kita ini mewakili DKI, jadi, kita bergabung dengan
kontingen Jak-ut, tim, sel, pus..., (ini singkatan arah mata angin).
Akhirnya, diputuskan bahwasanya kompor akan ditaruh
di tenda puteri. Jadi, jika kami, putera, ingin makan ya... ke tenda puteri. Jangan
salah paham, kami tidak ngapa-ngapain
di tenda.
Eh, dengan pemindahan kompor ini, kami jadi lebih
akrab. Makan malam pertama pun berjalan dengan hikmat.
***
Ada pentas seni saban malam. Bagus, penyayinya
suaranya keren, apalagi waktu bernyayi bersama lagu Bento, Bento... sangat
kompak, semua perserta Pertiwana lantang bernyayi. Begitupun aku, dengan ditanduk
di atas pundak Ricky, aku bernyayi di atasnya, bergoyang, dan menikmati
malam....
Bersambung....
Tunggu episode selanjutnya ya... ^_^
Salam Pramuka...!
Afsokhi Abdulloh (Hang Tuah – 03-049)
Cilacap, 25 Desember 2014