Sebenarnya ini acara sudah lama,
tepatnya ketika bulan Ramadhan lalu. Namun, belum sempat saya tuliskan. Hal itu
bukan berarti saya lupa, makannya saya tuliskan sekarang. Baru sempat. Hehehe..
Jadi
gini, museum tekstil berada di Tanah Abang, Jakarta Pusat, tapatnya di Jl. K.S
Tubun/Petamburan No.4. Di sana dapat kita temukan banyak pameran-pameran yang
berkaitan dengan tekstil, koleksi para disainer, maupun masyarakat pecinta
tekstil. Koleksi pameran di museum ini selalu mengalami rotasi secara berkala,
sehingga Anda akan menemukan nuansa yang berbeda setiap Anda mengunjungi museum
ini.
Ada
yang pernah membuat batik di sini?
Jika
pernah, maka berbanggalah Anda, sebab batik adalah salah satu budaya Indonesia
yang diakui oleh dunia dan banyak yang menyukainya. Jika belum pernah,
bersabarlah, suatu saat nanti Anda juga akan mencobanya, percayalah.
Jangan lupa untuk regrestrasi ya.. |
Bila
Anda adalah warga Jakarta dan sekitarnya namun belum pernah mencoba membuat
batik, alangkah baiknya Anda melancong ke Museum Tekstil. Tidak ada salahnya
bukan? Anda bisa menggunakan moda transportasi kereta api, angkutan umum dan
sebagainya.
Tanah
Abang jangan dikira hanya terkenal dengan penjualan grosirannya, Anda juga
harus tahu bahwa di Tanah Abang ada museum yang satu ini!
Mari
kita coba telusuri lebih dekat museum tekstil! Cekidot!
Tiket dan jam operasional
BUKA Hari Selasa – Minggu jam 09.00 –
15.00.
Senin dan hari libur nasional TUTUP.
Harga tiket masuk, dewasa
peorangan dikenakan biaya Rp 5.000,- dan grup (minimal 30 orang) akan dikenakan
biaya Rp 3.750,- Bagi mahasiswa harga tiket menjadi 3.000,- dan juga mahasiswa
bergrup (minimal 30 orang) harga tiket menjadi Rp 2.250,- Lain lagi bagi
pelajar/anak-anak, harga tiket buat mereka hanya Rp 2.000,- jika bergrup
(minimal 30 orang) maka menjadi Rp 1.500,-
Nah,
jika untuk fasilitas pelatihan membatik, Rp 40.000,- untuk wisatawan lokal
kayak kita-kita, dan Rp 75.000 untuk wisatawan asing kayak bule-bule.
Sejarah
Gedung museum ini awalnya adalah
rumah pribadi seorang warga negara perancis yang dibangun pada abad ke-19.
Kemudian dibeli oleh konsul Turki bernama Abdul Aziz Almussawi Al Katri yang
menetap di Indonesia. Selanjutnya pada tahun 1945 dijual kepada Dr. Karel
Christian Cruq.
Pada
masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, gedung ini menjadi markas Barisan
Keamanan Rakyat (BKR) di tahun 1947 didiami oleh Lie Sion Pin. Pada tahun 1952
dibeli oleh Departeman Sosial dan pada 25 Oktober 1975 diserahkan kepada Pemda
DKI Jakarta yang untuk kemudian pada tanggal 28 Juni 1976 diresmikan penggunaannya
oleh Ibu Tien Soeharto sebagai museum tekstil.
Gimana
guys? Sejarah yang panjang bukan?
Anda
tidak usah risau jika berkunjung ke museum ini, sebab di museum ini lengkap
dengan parkiran, kantin, taman yang asri dan sebagainya. Suasana di museum ini
pun sangat sejuk. Jika Anda tidak percaya, buktikan saja sendiri ^_^
Foto bareng di depan gedung utama..
Sumber bacaan:
Wikipedia
museumtekstiljakarta.com