hal random yang pernah saya lakukan ketika menjadi kakak adalah membisikan kepada adik saya bahwa dunia ini tidak nyata. bahwa semua yang dia lihat adalah hantu. itu adalah ketika saya masih SD. dan memang sejak sekecil itu saya mempertanyakan apakah dunia ini benar-benar nyata? apakah cuma buatan belaka.
dan, ya, adik saya ketakukan dengan perkataan saya itu. dia sampai menjauhi saya dan sekarang dia sudah SMK, semoga dia sudah lupa dengan kejadian itu. wk.
seperti di dalam film the matrix, ketika manusia 'hidup' hanya dalam pikirannya saja. tubuh manusia hanya menjadi 'bahan bakar' sekelompok robot canggih yang mengakusisi kehidupan di dunia. di mana seluruh umat manusia tunduk terhadap sistem robot canggih ini, yang mungkin saja akan tercipta pada 'beberapa' tahun ke depan.
film ini tayang pada tahun 1999, tapi ia seperti melewati batas zaman. menontonnya beberapa hari yang lalu masih berkesan sampai sekarang. pertanyaan mengenai apakah dunia ini benar-benar nyata merupakan satu hal yang menarik. bahkan jika dilihat dari segi filsafat pun belum ada penjelasan yang mengatakan secara gamblang bahwa dunia ini benar-benar nyata, bukan simulasi.
atau sebenarnya memang kehidupan ini benar-benar tidak ada? entahlah. intinya saya mau ngomong kalau film ini bagus. itu aja.***
Tidak sedikit orang yang heran dengan gajinya. Heran karena ia tidak tahu kenapa gajinya tidak tersisa dan tidak ada yang ditabung.
Semuanya habis di akhir bulan, terus seperti itu sampai gajian berikutnya.
Hal ini juga saya rasakan dan teman-teman juga mungkin sama. Apalagi ketika mendapat 'gaji pertama'. Rasanya senang sekali dan selalu ingin membeli ini-itu yang sudah lama tertunda.
Ternyata hal itu keliru. Setidaknya ada beberapa hal yang seharusnya kita lakukan ketika pertama kali mendapat gaji.
1. Tahu Pengeluaran
Ketika kamu tidak tahu pengeluaranmu berapa, ini berbahaya. Sebab keuangan yang baik adalah ketika pemasukan lebih besar dari pengeluaran.
Kita harus belajar mencatat pengeluaran dan membuat anggaran tiap bulannya. Awalnya memang sulit, tapi ketika sudah kamu lakukan, pasti akan mendatangkan hal baik.
Dengan begitu, kamu jadi tahu kemampuan keuanganmu berapa, dan membuatmu tahu diri dan tidak berhutang.
2. Atur Persentase
Ini berkaitan dengan anggaran. Seharusnya ketika mendapat gaji, dan sudah tahu pengeluaran kita berapa selama 1 bulan, kita bisa menganggarkan gaji kita dengan persentase.
Keuangan yang baik adalah ketika kita bisa menabung/investasi 40% dari gaji. Dan kalau pengeluaran konsumtifmu lebih dari 50% berarti kamu harus hati-hati.
3. Tujuan Keuangan
Karena hidup bukan sekadar detik ini, kita harus merancanakan keuangan kita dari jangka pendek, menengah, dan panjang.
Seperti keinginan untuk liburan, membeli gadget baru, menikah, atau membeli rumah.
Jika semua itu direncanakan, maka kemungkinan pengeluaran kita akan lebih terkontrol.
4. Investasi
Melalui investasi, kita bisa mencapai tujuan keuangan.
Seperti reksadana pasar uang cocok untuk investasi jangka pendek, reksadana obligasi untuk jangka menengah, dan reksadana saham/indeks untuk jangka panjang.
Investasi membantu untuk mencapai tujuan keuangan kita, bukan untuk menjadi kaya secara instan.
5. Manfaatkan Gadget
Saat ini, ada banyak sekali aplikasi yang bisa membantumu dalam mengatur keuangan. Untuk mencatat anggaran dan pengeluaran kamu bisa menggunakan Excel atau Money Lovers.
Untuk investasi kamu bisa download Bibit, Bareksa, Ipot, atau Ajaib.
Saat ini semua serba mudah, semua ada di ujung jempolmu.
Saya membaca buku tentang cara berpikir kreatif sekitar 6-7 tahun lalu. Dan beberapa tipsnya masih saya ingat dengan jelas, dan kali ini mau saya bagikan.
Otak merupakan organ manusia yang paling fenomenal. Ia sangat berperan penting terhadap karakter, pemikiran, hingga pengetahuan manusia, tidak terkecuali ide-ide kreatif.
Pada dasarnya, kita semua dilahirkan menjadi manusia yang kreatif, hanya saja ketika tumbuh menjadi dewasa, kreatifitas itu mulai luntur.
Sebab saat kita tumbuh, kita melihat dunia ini serba-baru. Melalui sudut pandang baru. Lalu semua dimusnahkan dengan sudut pandang yang diarahkan oleh orang lain.
Seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak alternatif untuk memecahkan suatu masalah.
Salah satu proses berpikir kreatif yang paling penting adalah fase inkubasi.
Fase di mana otakmu mencari jalan keluar sendiri tanpa kamu minta. Itu adalah hasil dari semua apa yang kamu lihat, baca, dengar, dan rasa.
Semua terekam di otakmu tanpa kamu sadari dan memengaruhimu ketika mengambil keputusan.
Latihan untuk bisa berpikir lebih kreatif yang bisa sama-sama kita lakukan adalah, dengan melakukan hal yang tidak biasa tiap harinya.
Seperti kamu bisa pergi ke kantor melalui jalan yang sama, kemudian pulang kantor melalui jalan yang berbeda. Atau ketika kamu terbiasa dengan membeli sesuatu di satu warung tertentu, kamu bisa mencoba membeli di warung lainnya.
Cara lain, coba kamu menyikat gigi dengan tangan kiri, atau memulai mandi dengan urutan yang tidak sama seperti biasanya.
Dengan begitu, kamu akan terlatih untuk melakukan hal-hal yang 'di luar' kebiasaan. Dan otak akan terlatih akan hal-hal baru. Tentu saja hal ini akan ditangkap otak kamu dengan baik, dan ketika kamu dihadapkan dengan satu permasalahan atau pencarian ide, maka otak akan memberi sinyal kepadamu tanpa diminta. Yaitu hasil inkubasi itu, ia akan melahirkan intuisi dan kamu akan mudah untuk mendapat sudut pandang baru ketika melihat satu hal.
Tentu saja hal ini tidak bisa didapatkan secara instan, kamu harus sering melatihnya, sesering mungkin.
The Queen's Gambit bercerita tentang seorang anak yatim piatu yang tumbuh untuk meraih mimpinya menjadi pecatur kelas dunia.
Di samping itu, ia juga menyentil isu feminisme dan perlawanan terhadap patriaki. Meski setting waktu pada tahun 60an, hal ini masih sangat relevan sampai sekarang.
Menonton serial ini bukan saja mengikuti keseruan perjuangan Elizabeth Harmon (Beth) dalam karier caturnya, tapi juga tentang bagaimana ia melawan batas-batas tabu atas gender.
Aku ingin bermain catur tanpa peduli komentar orang lain terhadap perempuan.
Kendati demikian, Beth juga sempat mempertanyakan ‘kodrat’ perempuannya.
Tapi di sisi lain, ia sama sekali tidak mau dianggap lebih rendah dari laki-laki, di lain waktu, ia mempunyai ambisi untuk mendominasi di atas laki-laki dari segi catur hingga sex.
Karakter Beth dibentuk melalui masa lalu yang kelam dan pencarian jati diri yang cukup panjang.
Perjalanan kehidupan Beth mulai dari ia kecil sampai dewasa, ditampilkan sangat apik dan masuk akal. Bagaimana ia pertama kali berhasrat dengan lawan jenis juga cukup menarik dan menggelitik.
Cerita juga tidak melulu fokus pada Beth, kadang juga menyoroti keluarga yang mengadopsinya.
Yang sialnya keluarga itu sedang tidak baik-baik saja. Dan menuntut mereka berdua (Beth dan ibu angkatnya) untuk memutar otak agar bisa bertahan hidup.
Kekurangan serial ini barangkali ada di pewarnaan yang terlihat tidak terlalu konsisten, kadang terlihat seperti tahun 60-an, kadang terlihat modern. Tapi ini bisa untuk tidak diindahkan mengingat aspek lain yang sangat menonjol.
Pada akhirnya, The Queen's Gambit, bukanlah sekadar serial permainan catur, ia berbicara tentang feminisme, petriaki, pencarian jati diri, hingga gejolak perang dingin antara AS dengan Uni Soviet.
Penghargaan paling tinggi saya kepada mbak Anya Taylor-Joy yang memerankan Beth dengan sangat sempurna.***
sebagai manusia, kita pernah merasa pada titik terendah. ada yang semaksimal mungkin untuk menutupinya, ada yang dengan terbuka menerima keadaan tersebut dan tentu saja dengan segala bentuk penyelasan, sakit hati, atau menangis.
setiap orang berhak untuk menangis, perempuan atau laki-laki. seseorang tidak dinilai sebagai yang terkuat ketika ia tidak pernah menangis sepanjang hidupnya.
kita akan memilih untuk menyendiri, menutup seluruh tubuh dengan selimut, dan tidak sadar bantal basah dengan air mata.
kita tidak bisa menahan rasa sakit yang ditimbulkan ketika kita sampai pada titik terendah. dan sialnya, semua bersumber di dada, kamu akan sesak, nafasmu terengah.
dan masing-masing orang agaknya mempunyai cara sendiri untuk merayakan ketidakberdayaannya.
hal yang biasa saya lakukan adalah menyetel musik intrumental gitar elektrik dengan sangat keras. yang biasa saya dengarkan adalah john 5, joe satriani, hingga buckethead, musik mereka memang terdengar 'sangat keras' dan terkesan berantakan, tapi entah kenapa itu sangat menghibur saya jika dalam keadaan 'seperti itu'.
ini sudah saya lakukan sejak lama, dan beruntungnya saya tinggal sendirian, orang-orang tidak akan merasa terganggu dengan musik itu.
saya yakin tiap orang mempunyai cara untuk merayakan ketidakberdayaannya untuk kembali menjadi manusia kuat esoknya. walau itu tidak mudah. sebab kita manusia, dengan segala keabsurdan dunia.***
saat ini, orang-orang mulai tertarik dengan dunia saham, tapi di benak mereka dunia saham begitu menakutkan. tapi memang semenakutkan itu? sepertinya tidak.
salah satu film yang mengangkat tentang dunia saham yang terkenal adalah The Wolf of Wall Street, diperankan oleh the one and only Leonardo DiCaprio. film ini diambil dari buku autobiografi, yang artinya cerita di film ini benar-benar terjadi.
film ini bercerita tentang anak muda, Jordan Belfort, yang terjun ke dunia saham. mentornya yang pertama kali ia temui sangat berpengaruh terhadap karirnya. ia meniru gaya mentor itu, mulai dari narkoba hingga seks yang membuat bisnis broker sahamnya menjadi lebih melesat.
dan sialnya, tekhnik itu manjur, Belfort akhirnya mulai membuka sekuritas sendiri, menawarkan saham bodong kepada orang-orang dengan penghasilan menangah ke bawah, dengan menjanjikan return yang besar. di samping caranya menjual saham begitu lihai, akhirnya semakin banyak klien yang ia punya.
melalui bisnisnya, Belfort mempunyai segalanya, mulai dari rumah mewah hingga istri seorang model. tapi seolah tidak pernah puas, ia terus menambang uang di saham, menjalankan bisnisnya dengan ajaran mentor pertamanya tadi.
bisa jadi ia bukannya tidak pernah puas, tapi memang dengan melakukan jual beli saham, ia merasa senang. karena di kehidupannya yang sudah ada segalanya, apa lagi yang ingin ia kejar?
melalui film ini, kita bisa melihat dunia saham lebih dekat, mulai dari ipo hingga cut loss. bagi orang awam, mungkin istilah-istilah dalam film akan memusingkan, tapi jika mereka mengerti sedikit tentang istilah itu, mereka akan menemukan keseruan jalan cerita.
meski saham membuat Belfort kaya dalam waktu singkat, tapi ia juga bisa membuatnya miskin dalam waktu paling singkat pula. mulai dari pengkhinatan hingga bisnisnya yang mulai terendus sebagai bisnis penipuan.
jalan cerita begitu cepat, saya tertawa lepas di beberapa adegan karena sangat relate. intinya sih, ini film sangat menghibur dan ingat, yang dilakukan Belfort di dunia saham sangat berisiko, lebih baik jangan ditiru. investasilah di saham dalam jangka panjang, setidaknya itu yang bisa saya sampaikan.***
di negera berkembang, pendidikan tidak lebih hanya melahirkan kelas buruh baru. Robert Kiyosaki di bukunya berbicara bahwa untuk menjadi orang kaya, memang tidak diajarkan di sekolah mana pun. dan sekolah menurutnya hanya mendidikmu dengan pola pikir buruh/karyawan.
The Gifted adalah sebuah serial Thailand yang bisa kamu tonton di youtube secara gratis. serial ini bercerita tentang sebuah kelas berbakat di sekolah kenamaan Thailand. bukan sembarang kelas berbakat, di kelas ini siswanya mempunyai kekuatan-super-yang-'dipantik' oleh sinyal buatan sekolah.
tentu saja tujuannya adalah lulusan kelas berbakat ini dapat menjadi pekerja (buruh) yang andal dalam bidangnya ditunjang kekuatan super tersebut.
siswa di kelas ini mendapat perlakuan berbeda di sekolah, mereka mendapat fasilitas super, sedangkan siswa lainnya hanya mendapat fasilitas standar-standar saja, padahal mereka adalah siswa yang sama di sekolah tersebut. hal ini membuat Pawaret, salah satu siswa berbakat memberontak dan menginginkan sekolah 'tanpa kelas'.
hal ini tentu saja menggelitik beberapa orang, karena kalau kita tarik lebih jauh lagi, keinginan Pawaret sejalan dengan paham komunisme. tapi, ya, mau gimana lagi, untuk menggulingkan sistem yang sudah berakar bertahun-tahun, sangatlah sulit.
menjelang akhir musim 1, Pawaret bekerja keras untuk melakukan revolusi-sekolah-tanpa-kelas. tapi untuk hasilnya mungkin bisa kita lihat di musim 2 yang sekarang ini sedang produksi.
pada akhirnya, The Gifted bukanlah sekadar serial yang menghibur dari segi cerita, pemain, dan penyelendupan iklan yang kadang muncul di puncak konflik tanpa tadeng aling-aling. tapi ia adalah sebuah kritik pedas terhadap sistem pendidikan. di mana pengampu pendidikan sama sekali tidak paham apa yang dimau oleh siswa, dan sampai kapan pun jika sistem ini terus berlanjut, sekolah hanya terus memproduksi kelas buruh tiap tahunnya.***
hal menjengkelkan yang terjadi pada sebuah film yang menceritakan tentang pasangan adalah, ketika salah satu di antara mereka baru sadar bahwa dia tidak bisa benar-benar 'memiliki' kekasihnya. dia tidak bisa menerima perubahan yang terjadi pada kekasihnya. akan ada masa, kau melihat kekasihmu yang mungkin menurutmu sangat kamu kenal--terlihat menjadi orang paling asing, yang datang dari planet lain yang tak pernah kau pikirkan sebelumnya.
di film, akan ada adegan di mana mereka putus, lalu kembali pada petualangan cinta yang payah. ketika kekasihnya sudah mendapatkan pasangan lain, dia belingsatan dan mencoba melakukan hal sama atau kalau bisa lebih dari itu, dia pun punya pasangan baru.
lalu, keduanya merasa bahwa hal yang mereka lakukan adalah sebuah hal yang salah, tapi sudah terlanjur dilakukan. maka mereka mencoba untuk bertahan pada posisi ini, dan berandai-andai: 'coba aku menurunkan egoku sejenak, dan mencoba menerima pendapatnya.'
hal paling menjengkelkan (lagi) adalah ketika omonganmu tidak pernah didengar oleh pasanganmu, dan kamu merasa harus selalu didengar dan dimengerti, dan ternyata pasanganmu tidak sesuai ekspektasimu dalam hal ini, atau sebaliknya.
kamu mulai merasa bahwa kamu sudah tidak dihargai lagi. hubunganmu mulai longgar, karena biasanya ia mencurahkan hatinya padamu, tapi kalian sedang tidak dalam hubungan yang baik, maka ia mencurahkan hatinya ke orang lain. dan sialnya, dari sekian banyak kemungkinan, ia akan merasa nyaman dengan orang itu.
bagaimanapun, kamu merasa tidak dihargai. bahwa, kenapa kamu membangun sebuah hubungan adalah kerena kamu ingin menjadi 'spesial'. kita tidak pernah menjadi 'spesial' di manapun, dan ia menawarkanmu hal ini.
ketika kesan 'spesial' itu sudah tidak ada lagi, lalu untuk apa kamu mempertahankan semua ini? omonganmu sudah tidak didengar, dan kamu harus menyadari bahwa keberadaanmu tidak lebih dari omong kosong.
saya pernah ngobrol tentang saham dengan orang yang bekerja di sekuritas, suatu hari saya pernah diundang di acaranya di gedung BEI. tapi, saya sama sekali tidak paham saham, sampai akhirnya raditya dika yang berbicara, saya baru paham.
sebenarnya saham adalah salah satu instrumen investasi dari berbagai pilihan yang ada. selain saham, radit seringkali berbicara mengenai dana pensiun, dana darurat, gaya hidup, dan seputar itu.
saya menonton videonya mengenai investasi di youtube dan mendengar podcastnya di sportify, itu adalah berbulan-bulan yang lalu. hingga akhirnya saya sampai pada titik: "wah, gue bego banget ya nggak ngerti investasi."
akhirnya saya mencoba awal-awal untuk menabung emas, reksadana, hingga memutuskan untuk membuka RDN untuk melakukan transaksi beli saham di bursa. semua itu dilakukan full online.
dari sekian banyak instrumen investasi, saham adalah yang paling kompleks. kita harus menganalisis perusahaan yang ingin kita 'beli', dan itu tidak mudah. tapi, dari sekian banyak instrumen investasi, saham memang yang memberikan return tertinggi, dengan catatan jika kita paham dalam menabung saham dan mempunyai tujuan jelas.
faktanya, dari sekian ratus juta penduduk indonesia, hanya 1% yang menjadi investor saham. dan jika dibandingkan dengan keseluruhan saham yang ada di indonesia, investor lokal memegang persentasi 58,22%, dan asing 41,78% ((KSEI) per 30 Juli 2020) angka ini terus membaik, sebelumnya bahkan asing pernah memegang keseluruhan saham di Indonesia di atas 50%.
pengaruh banyaknya asing yang menanam modal di bursa, jika suatu waktu mereka menjual sahamnya dalam jumlah banyak, IHSG akan mengalami gejolak. investor domestik mampu meredam itu.
mungkin di mata awam, dunia saham terlihat begitu menakutkan, karena kita terlalu sering mendengar desas-desus ada orang yang jatuh miskin karena saham. ya, kasus itu memang ada, tapi tidak semua. maka dari itu, untuk terjun di dunia saham, kita harus membekali ilmu. karena investasi awal untuk terjun ke dunia saham adalah ilmunya. dan tentu saja harus berani mencoba.
dengan investasi saham, kita terut membangun negeri ini ke arah yang lebih baik. karena perusahaan publik yang melantai di bursa, mambayar pajak besar kepada negera. dan perusahaan itu pun membuka peluang kerja bagi banyak masyarakat.
kalau kata lo kheng hong (orang yang kaya raya karena saham), sangat disayangkan orang yang tidak mengerti saham, karena harta karun kini tidak di lautan dalam, tapi di bursa, di bursa uang jelas-jelas ada, dan transparan pula.
'tak ada yang gila di kota ini' adalah film pendek yang bercerita tentang marwan yang bekerja untuk pemilik hotel--tugasnya menyingkirkan orang-orang gila di sekitar tempat tersebut agar tidak mengganggu turis, namun di balik itu, marwan memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh sang pemilik hotel dan rekan kerjanya.
'rahasia' ini adalah plot twist dari cerpen yang ditulis eka kurniawan dalam judul yang sama, dan di tangan wregas, twist itu menjadi berlipat ganda.
tokoh marwan yang diperankan oleh oka antara mengingatkanku pada tokoh utama di film korea berjudul '3-iron', tokoh utama ini sepanjang film tidak berdialog.
'3-iron' adalah film yang diakui oleh wregas dalam sebuah wawancara: memengaruhi pandangannya terhadap film.
sepanjang film, marwan lebih banyak diam, dan emosi marwan hanya bisa dilihat dari mimik mukanya hingga sorot matanya, dan oka antara berhasil mengantarkan emosi itu kepada penonton.
ini bukanlah film naratif, kita diajak untuk mengikuti cerita dengan pelan dan pasti, meski hanya sekitar 20 menit, kita bisa menikmatinya. dan ya, tentu saja, puncaknya adalah ketika di ending film yang tidak bisa kita prediksi sebelumnya walau kita sudah membaca cerpennya.
film ini sudah malang melintang di festival, ceritanya terkesan sederhana namun sangat dalam, dapat membius siapa saja yang menontonnya.
eka kurniawan dan wregas adalah dua 'pencerita' yang saya kagumi. film pendek ini bagi saya adalah perwujudan nyata dari kenikmatan 'sebuah cerita' sebenarnya.***
ada masa di mana saya sangat gemar menonton film india. tapi bagi sebagian orang, nonton film india terkesan kuno dan bukan tontonan untuk anak muda.
saya tidak mengerti dengan orang-orang yang meremehkan film produksi negara tertentu, bahkan negeranya sendiri. ketika berkata film, mereka hanya tahu hollywood, bahkan film di dunia ini ada banyak sekali. film-film spanyol, prancis, thailand, korea--bahkan bisa dibilang ceritanya lebih segar daripada hollywood.
alergi terhadap film selain hollywood ini bahkan sudah sampai pada ranah oscar, dan bisa dibilang oscar 2019 membutuhkan 'parasite' untuk membuktikan bahwa pemenang oscar tidak melulu dari hollywood, dan tontonan film bukan hanya dari amerika.
film india sendiri pernah menemani hari-hari saya ketika kesepian. tidak jarang saya menonton film india dan tidak sadar menitihkan air mata, ia begitu pandai memainkan emosi penonton, di samping nyanyiannya dan joget-jogetnya, tentu saja.
yang sangat khas dari film india adalah 'intermezo', ketika kita kira film sudah akan berakhir, malah ternyata hanya sampai setengah saja. selanjutnya cerita melandai dan kembali sampai puncaknya.
bagi sebagian orang akan malu untuk menonton film india, apa yang memalukan? semua film sama saja, ia adalah bahasa paling universal yang kita kenal, mungkin jika kita tidak bisa menerima film dari negara lain selain hollywood, mungin kita tidak lebih dari korban market 'produk' tertentu.***
Quora, mungkin situs ini tidak terlalu populer dibanding
Instagram, Facebook, Twitter. Dan memang pengakses situs ini di Indonesia masih
rendah. Dan buat saya, Quora adalah harta karun di antara ribuan atau bahkan
jutaan situs di internet. Saya selalu menyempatkan membaca Quora setiap hari,
melalui laptop atau smartphone. Saya selalu menemukan hal baru setiap harinya,
dan apa yang lebih menyenangkan di dalam satu hari selain menemukan hal baru?
Quora, seperti media sosial pada umumnya, ia mengharuskanmu
membuat akun, dan kamu bisa memposting dan mengomentari postingan orang lain. Yang
membedakannya dengan media sosial lain adalah, orang-orang yang memiliki akun
di situs ini, ketika membuat postingan, tidak jauh dari pengetahuan,
pengembangan diri, fakta unik, dan seputar itu. Tidak hanya dari Indonesia,
kita juga bisa membaca postingan menarik lainnya dari akun luar negeri. Akun yang
aktif menulis di Quora biasa disebut sebagai ‘penulis’.
Cara kerja situs ini cukup sederhana, kita akan menemukan
pertanyaan-pertanyaan di beranda, dan beberapa orang akan menjawab dengan opini
dan fakta yang meraka bawakan. Yang membuatnya menarik adalah, penulis di Quora
menjawab pertanyaan itu selalu (atau sebagian besar) berdasar fakta atau buku
yang pernah ia baca, atau situs, video youtube yang pernah mereka tonton, dan
sebagainya. Selalu ada catatan kaki yang membuat pembaca percaya bahwa ia tidak
asal-asalan dalam menjawab.
Sebagai pembaca, saya merasa seperti ikut membaca buku yang
penulis baca, saya mendapat intisari buku tersebut tanpa membaca bukunya. Dengan
baik hati penulis menjabarkannya dengan bahasa yang lebih ringan.
Tidak jarang pula di Quora, penulis akan menjawab pertanyaan
berdasar pengalaman pribadi. Pengalaman itu bisa sangat menyedihkan,
memotivasi, hingga horor.
Intinya, situs ini buat saya adalah paket komplit
ketika saya butuh bacaan yang ringan dan bervariasi. Ada banyak ‘buku’
berserakan di sana, dan pemikiran-pemikiran baru yang belum pernah kita temukan
sebelumnya. Jika kamu bosan dengan media sosial mainstream, cobalah hijrah ke
Quora.***
film ini bercerita tentang penculikan wanita (Laura) oleh bos mafia (Massimo) yang bergelimpang harta dan seolah bisa melakukan apa saja, tapi hidupnya selalu dalam bahaya.
motif penculikan dan bagaimana cara ia menculik cukup kurang jelas dan kurang kuat menurutku. ada beberapa 'kekosongan' yang membuat cerita seolah timpang.
akhirnya Laura sampai di tempat si bos mafia, dan wanita itu memiliki 365 hari untuk memutuskan untuk mau menjadi kekasih Massimo atau tidak. selama itu pula, Massimo tidak akan berbuat 'macam-macam' tanpa seizin Laura.
film ini sempat dihujat oleh beberapa orang karena menampilkan adegan seks antara penculik dan korban. mereka mempermasalahkan sindrom stockholm: respon psikologis sandera penculikan menunjukkan tanda-tanda kesetiaan kepada penyanderanya tanpa memperdulikan bahaya atau risiko yang telah dialami oleh sandera itu. padahal di Money Heist juga ada adegan ini, malah lebih ketara bahwa si sandra benar-benar dalam ketakutan.
kalau yang ini, si Laura pada saat pertemuan pertama memang terlihat sudah suka dengan Massimo, apalagi selama ini ia pacaran dengan pria homo, yang tidak bisa memuaskan nafsunya.
adegan ranjang di film ini diambil dengan bagus, namun ceritanya sungguh klise dan tidak ada yang baru. seolah memang film ini diperuntukan untuk dibuat dengan mengunggulkan adegan hubungan seksnya ketimbang cerita sepanjang film.
tentu saja itu sangat disayangkan.
oh ya, omong-omong film ini diangkat dari novel erotis.***
bagaimana jika seorang siswa paling pintar di kelasmu dengan nilai yang sempurna, pendiam, bahkan keberadaannya di kelas antara ada dan tiada--ternyata adalah otak dari perdagangan seks online dengan penghasilan luar biasa.
adalah Oh Ji-soo, murid kelas akhir di salah satu SMA Korea. kedua orang tuanya pergi karena pertikaian, dan membuatnya tinggal sendirian di sebuah apartemen seperti lelaki tua yang menyedihkan.
kehidupannya mulai berubah ketika ia dekat dengan Gyu-ri, gadis populer di sekolah yang ternyata tertarik dengannya, dan petualangan keduanya semakin menjadi gila ketika Gyu-ri tahu bahwa siswa paling terlihat polos di kelasnya ternyata muncikari.
aku menonton serial ini secara beruntun, maksudku aku tidak bisa berhenti ketika 1 episode selesai. cerita yang begitu seru dan mungkin karena saking terlihat 'nyata', di awal episode ditulis bahwa cerita ini bukan diambil dari orang atau kejadian nyata, dan di akhir episode, selalu ada pesan jika kita menemukan remaja yang kesulitan, kita harus membantunya atau menelepon konselor terdekat.
menonton serial ini bagiku adalah perpaduan antara Bad Genius dan Money Heist. aku tidak menemukan aroma drakor dalam serial ini, bahkan secara visual pun aku malah lebih melihat bahwa ini film Thailand, dan vibe 'sekolahnya' sangat mirip dengan Bad Genius.
dan dari segi bagaimana Jisoo menjalankan pekerjaan kotornya dari jarak jauh, mengingatkanku pada Profesor di Money Heist, keduanya sama-sama memiliki kecerdasan tinggi tapi pengecut ketika di depan wanita.
ada beberapa adegan surealis dan filosofis yang bisa kita artikan sendiri. sebenarnya kita bisa saja mengabaikan itu, tapi jika kamu sudah sering menonton film pasti akan menemukan nilai-nilai tersendiri yang tidak dikatakan secara langsung atau ditampilkan secara gamblang.
secara keseluruhan, serial ini sangat menghibur dan mampu membawamu ke masa-masa kenakalan (atau kejahatan?) SMA yang sangat gelap dan sulit ditebak.***
Beberapa bulan
yang lalu, seorang teman pernah bertanya kepadaku, kenapa aku masih terus
konsisten membuat konten di media sosial walau respon yang ada (dilihat dari
jumlah like dan komentar)
sedikit. Aku hanya menjawab bahwa aku melakukan itu karena suka, mau ada yang
lihat atau nggak ya bodo amat. Tidak ada harapan muluk dari setiap konten yang
aku buat. Atau bila disebut konten pun masih terlalu berlebihan.
Photo by Markus Lompa on Unsplash
Ia heran kenapa
aku melakukan ini, bahkan aku tidak mendapat uang dari sana. Tapi ya mau gimana
lagi, namanya
juga suka, aku buatnya juga suka-suka, tidak ada target khusus dan berjalan
begitu saja.
Hingga akhirnya
seorang teman sedang mencari editor video, aku tertarik, lalu kuberikan contoh
video yang pernah kubuat, kami mengobrol, dan aku langsung bekerja. Ini adalah
pekerjaan sampingan. Temanku yang mengambil video, aku yang mengeditnya sampai
begadang. Bayarannya tidak seberapa memang.
Jika aku tidak
pernah membuat video yang suka-suka itu, barangkali aku tidak berani untuk
menawarkan diri untuk job itu. (1)karena
aku tidak pede, (2)karena
aku tidak punya portofolio. Ya, tentu saja media sosial adalah senjata ampuh
untuk membuat branding dan portofolio, dan aku melakukan itu tanpa sadar.
Seminggu setelah
mendapat pekerjaan pertama, aku dipercaya untuk mengambil video sendiri dan
mengedit sendiri. Job pertama ini datang dari acara ulang tahun di Hotel Mulia,
hotel bintang lima yang sebelumnya tidak pernah kupikir aku bisa menginjakkan
kaki di sini. Awoakwokao
Tentu bayaran
kali ini lebih besar dari sekadar mengedit video, dan itu lebih dari cukup jika
disebut sebagai pekerjaan sampingan. Dan aku melakukan ini juga karena suka,
kadang aku tidak memikirkan bayaran saking menikmati pekerjaan seperti ini.
Semua berjalan
hingga aku bertemu dengan banyak orang di industri ini. Aku bertemu dengan Danny, seorang fotografer
muda yang sekali ‘terjun’ ia dibayar tiga juta. Bayangkan, TIGA JUTA! Jika
seminggu saja ada 4 job, mungkin dia sudah bisa hidup nyaman di bulan itu.
Danny mempelajari ilmu
fotografi secara ototidak, ia putus kuliah pada SEMESTER 7! Kendati demikian,
ia terus merintis karirnya, dimulai dari kamera yang murah hingga kamera kelas
atas. Katanya, fotografi adalah tentang praktik, kalau tidak praktik ya tidak
akan bisa.
Ia juga
memamerkan akun instagram tim fotografinya: Sandigo Studio. Di mana tim ini
pernah memotret artis, pernah dipercaya membuat video komunitas mobil mewah,
memotret di luar negeri, dan sebagainya. Dan yang membuatku salut adalah tim
ini diisi oleh anak-anak muda usia 21-24 tahun!
Selanjutnya aku
bertemu dengan Mas Agung, ketua tim di tempatku bekerja. Kami mengobrol di
kantin apartemennya. Ia bercerita tentang bagaimana ia merintis pekerjaannya
ini, pekerjaan yang tidak main-main, omset perbulannya bisa puluhan juta! Ya,
dengan memotret!
Ia lulus S1 dan
S2 tidak ada hubungannya
dengan dengan dunia fotografi, malah ilmu fotografi ia dapatkan di ‘jalan’. Tapi karena
ia lulusan marketing, ia bisa melihat pangsa pasar. Dari sana ia membuat
koneksi dan berjejaring dengan klien yang hingga sekarang sudah bisa dibilang
banyak. Bagaimana tidak, dalam sehari bisa ada 3 job yang datang padanya.
Dan di dalam tim
tersebut terdapat para fotografer muda yang, menurut penuturan temanku, dalam
seminggu omset mereka bisa mencapai 7 juta seminggu!
Tentu aku shock, kok bisa hanya dengan memotret
bisa mendapat uang segitu banyak.
“Bahkan 30 juta
sekali motret pun bisa,” kata Mas Agung yang kutaksir berusia 40 tahun-an itu.
Sialnya aku
menjadi tertarik untuk serius di dunia ini, di samping memang aku memang
menyukainya. Pekerjaan sampingan ini tentu bukan sekadar mendapat uang
tambahan, tapi bisa bertemu orang-orang hebat dan sebagai asupan motivasi
bagiku.
Pada
akhirnya, industri yang biasanya dipadang sebelah mata ini, ternyata sangat
menjanjikan. Kamu bisa memulainya dengan menawarkan diri untuk memotret atau
membuat video mereka, awalnya gratis dulu aja, kemudian namamu menjadi lebih
dikenal dan mulai mematok harga.
Ah, aku harus menabung
untuk membeli peralatan yang memadai untuk kemudian berdikari di industri ini. Semoga. Hehe..
5 Januari 2020 kemarin,
aku pergi ke sukabumi, di sukabumi pasti kamu tau kalau ada tempat wisata yang
baru-baru ini cukup hits, yang juga jembatan gantung kayu terpanjang yang
berada di tengah hutan di Asia Tengara. Selamat datang di Situ Gunung
Suspension Bridge!
Dilansir dari situgunungbridge.com,
jembatan ini membentang sepanjang 243 meter,
dengan lebar 1,8 meter, dan ketinggian 121 meter di atas permukaan tanah.
Jembatan ini berlokasi di Taman Wisata Alam Situ Gunung, Sukabumi – Jawa Barat,
yang telah menjadi salah satu tempat tujuan wisata selama bertahun-tahun dan
merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Tanggal
9 Maret 2019, tepatnya di hari Sabtu, Situgunung Suspension Bridge diresmikan
oleh Menko Bidang Kemaritiman yaitu Bapak Luhut Binsar Pandjaitan dengan acara
pemotongan pita dan penandatanganan prasasti.
Untuk kesana, aku menggunakan
travel trip dari explorer.id, saat itu lagi ada diskon, dari harga 200k,
menjadi 120k saja. Pemesanannya juga gampang, tinggal lewat aplikasi. Ini kali
kedua aku jalan-jalan bareng explorer, btw. Yang pertama aku pergi ke Ranca
Upas, tulisanya bisa kamu baca di sini: Ke Ranca Upas Bareng Explorer.id
Rombongan kami
sekitar 20 orang, termasuk 2 pemandu. Kami
berangkat dari Jakarta, Central Park, jam setengah 6 pagi dan sampai tujuan
sekitar jam setengah 10-an, padahal estimasi sampai di dinasti adalah jam 11
siang. Selama perjalanan, bus cukup nyaman dan kami diberikan satu botol air
mineral. Sempat satu kali berhenti di sebuah SPBU untuk istirahat singkat.
Perjalanan agak macet
ketika sampai di jalan Cibadak (pas jalan pulang lebih parah), tapi pagi itu
tidak terlalu parah sih, jadi kami masih bisa menghirup udara pagi di tempat
wisata yang asri itu.
Sampai di sebuah
stasiun, rombongan kami lanjut naik angkot ke tempat wisata. Jalannya memang
naik turun, sepertinya memang tidak cocok untuk kendaraan besar. Perjalanan menggunakan
angkot tidak terlalu lama, sekitar 7 menit sudah sampai di depan gerbang.
Di depan gerbang, kami
diberikan gelang yang adalah tiket masuk ke tempat wisata. Sambil nunggu masuk,
ada jajanan di depan yang bisa kamu cobain, seperti cilok dan makanan ringan
lainnya.
Kami sangat beruntung,
sebab sepanjang hari itu cuaca sangat cerah. Padahal baru-baru ini hujan cukup
sering turun.
Pertama kali masuk,
kami disambut welcome drink. Welcome drink ini kamu bisa ambil sendiri singkong
rebus dan pisang rebus sesukamu dengan alas daun pisang. Minumannya kamu bisa
pilih teh atau kopi hangat. Setelah itu kamu berjalan ke teater dan menikmati
pagi yang asri ditemani live music khas
daerah.
dokumen pribadi
dokumen pribadi
Sebentar di teater,
pemandu bilang acara selanjutnya adalah acara bebas, kamu bisa explore tempat
wisata ini sesukamu, tapi dengan catatan, jam 3 sore sudah di titik kumpul. Tempat
yang cukup terkenal di sini adalah: jembatan gantung, curug sawer, danau situ
gunung.
Tak jauh dari teater,
aku berjalan ke jembatan panjang ini. Kamu melewati pintu yang harus discan
barcode yang ada di gelang, baru bisa terbuka. Kami diberi pengaman dan
selanjutnya berjalan di jembatan yang panjang, tinggi, dan bergoyang ini.
Di langkah-langkah awal
memang rasanya jembatan begitu tidak seimbang, goyang sana sini. Itu karena
banyak wisatawan yang juga berjalan di atas jembatan, namun sampai di tengah,
goyangan itu lumayan reda dan kami bisa foto-foto ria.
Pemandu dari explorer
dengan senang hati membantumu untuk foto-foto. Dan ya, mereka juga ramah dan
menyenangkan. Pemandu di explorer ramah-ramah dan masih muda, btw.
Setelah puas di
jembatan, perjalanana selanjutnya adalah curug sawer. Perjalanan dari jembatan
tadi agak jauh ya, sekitar 15-20 menit baru sampai di tempat. Jalan yang
naik-turun dan terjal cukup menguras tenaga. Tapi semua itu terbayar ketika
suara air terjun mulai terdengar dan membasuh muka dengan air dingin itu.
Kamu bisa foto-foto di
curug sawer dan bermain di dekat air terjun. Airnya tentu saja jernih dan ya,
serasi dengan lingkungan yang masih sangat asri. Aku menghabiskan waktu cukup
lama di sini. Sampai sekitar jam 12-an, aku makan siang di sebuah warung yang
tidak jauh dari curug. Tentu di suasana seperti ini, makanan apa yang sangat
cocok? Ya!Indomie!
curug sawer..
Aku lupa berapa
harganya, tapi nanti aku lampirkan di bawah ya.
Setelah dari curug, aku
berniat untuk ke danau. Sebenarnya ada ojek yang bisa kamu sewa untuk pergi ke
sana. Harga sewa sekitar 15-30k permotor. Tapi karena ini adalah liburan, jadi
aku memutuskan untuk jalan kaki saja. Hehe..
Dan ternyata, untuk ke
danau, kamu harus jalan kaki ke titik awal! Ya, kamu harus balik lagi ke pintu
masuk. Dari pintu masuk ke danau perjalanan sekitar 20 menit. Jalanan cukup
sepi dan ada beberapa ekor anjing yang berkeliaran. Tapi sekali lagi, semua itu
terbayar ketika kita sampai di danau. Danau yang sekali lagi, asri, dan
pemandangan yang memanjakan mata. Ini spot foto yang bagus, tapi sialnya
baterai kameraku habis, jadi foto pakai kamera hp saja.
Tak terasa, sudah
menjelang jam 3 sore. Kami harus sampai di titik kumpul. Dari titik kumpul kami
naik angkot menuju terminal, dari terminal langsung deh ke Jakarta. Dan ya,
Cibadak sangat macet! Sangat amat macet! Kami tertahan di sini hampir 2 jam,
untuk selanjutnya berhenti di tempat oleh-oleh yang kalau nggak salah ingat
namanya Asrgas.
Di sini kami bisa beli
oleh-oleh, sholat maghrib, atau makan malam. Di sini ada yang jual bakso murah
dan enak. Hanya 12k sudah paket komplit.
Dan setelah itu kami
kembali masuk ke bus, perjalanan sangat lancar, dan sampai Jakarta, Central
Park, sekitar jam 9 malam.
Kalau boleh aku
simpulkan, perjalanan kali ini cukup menyanangkan, dari travel tripnya maupun
tempat wisatanya. Tempat wisatanya dikelola dengan baik, terbukti dengan adanya
gelang yang ada barcode, dan barcode itu untuk membuka pintu otomatis. Wisatawan
juga sudah mulai sadar dengan tidak membuang sampah sembarangan. Kamar mandi di
tempat wisata ini juga bersih. Pokoknya tidak ada yang mengecewakan.
Dari pihak explorer
juga cukup memuaskan. Hanya dalam 1 aplikasi, kamu bisa chat dengan pemandu dan
peserta lain, jadi informasi bisa lebih gampang, tidak usah pakai grup wa yang
kadang malah membuat tidak nyaman.
Jadi, ya, kalau kamu
tertarik pergi ke tempat wisata ini dengan travel trip explorer, bukan pilihan
yang buruk. Dan jika sudah sampai di sana, jangan buang sampah sembarangan ya..
hehe..