'tak ada yang gila di kota ini' adalah film pendek yang bercerita tentang marwan yang bekerja untuk pemilik hotel--tugasnya menyingkirkan orang-orang gila di sekitar tempat tersebut agar tidak mengganggu turis, namun di balik itu, marwan memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh sang pemilik hotel dan rekan kerjanya.
'rahasia' ini adalah plot twist dari cerpen yang ditulis eka kurniawan dalam judul yang sama, dan di tangan wregas, twist itu menjadi berlipat ganda.
tokoh marwan yang diperankan oleh oka antara mengingatkanku pada tokoh utama di film korea berjudul '3-iron', tokoh utama ini sepanjang film tidak berdialog.
'3-iron' adalah film yang diakui oleh wregas dalam sebuah wawancara: memengaruhi pandangannya terhadap film.
sepanjang film, marwan lebih banyak diam, dan emosi marwan hanya bisa dilihat dari mimik mukanya hingga sorot matanya, dan oka antara berhasil mengantarkan emosi itu kepada penonton.
ini bukanlah film naratif, kita diajak untuk mengikuti cerita dengan pelan dan pasti, meski hanya sekitar 20 menit, kita bisa menikmatinya. dan ya, tentu saja, puncaknya adalah ketika di ending film yang tidak bisa kita prediksi sebelumnya walau kita sudah membaca cerpennya.
film ini sudah malang melintang di festival, ceritanya terkesan sederhana namun sangat dalam, dapat membius siapa saja yang menontonnya.
eka kurniawan dan wregas adalah dua 'pencerita' yang saya kagumi. film pendek ini bagi saya adalah perwujudan nyata dari kenikmatan 'sebuah cerita' sebenarnya.***