hal menjengkelkan yang terjadi pada sebuah film yang menceritakan tentang pasangan adalah, ketika salah satu di antara mereka baru sadar bahwa dia tidak bisa benar-benar 'memiliki' kekasihnya. dia tidak bisa menerima perubahan yang terjadi pada kekasihnya. akan ada masa, kau melihat kekasihmu yang mungkin menurutmu sangat kamu kenal--terlihat menjadi orang paling asing, yang datang dari planet lain yang tak pernah kau pikirkan sebelumnya.
di film, akan ada adegan di mana mereka putus, lalu kembali pada petualangan cinta yang payah. ketika kekasihnya sudah mendapatkan pasangan lain, dia belingsatan dan mencoba melakukan hal sama atau kalau bisa lebih dari itu, dia pun punya pasangan baru.
lalu, keduanya merasa bahwa hal yang mereka lakukan adalah sebuah hal yang salah, tapi sudah terlanjur dilakukan. maka mereka mencoba untuk bertahan pada posisi ini, dan berandai-andai: 'coba aku menurunkan egoku sejenak, dan mencoba menerima pendapatnya.'
hal paling menjengkelkan (lagi) adalah ketika omonganmu tidak pernah didengar oleh pasanganmu, dan kamu merasa harus selalu didengar dan dimengerti, dan ternyata pasanganmu tidak sesuai ekspektasimu dalam hal ini, atau sebaliknya.
kamu mulai merasa bahwa kamu sudah tidak dihargai lagi. hubunganmu mulai longgar, karena biasanya ia mencurahkan hatinya padamu, tapi kalian sedang tidak dalam hubungan yang baik, maka ia mencurahkan hatinya ke orang lain. dan sialnya, dari sekian banyak kemungkinan, ia akan merasa nyaman dengan orang itu.
bagaimanapun, kamu merasa tidak dihargai. bahwa, kenapa kamu membangun sebuah hubungan adalah kerena kamu ingin menjadi 'spesial'. kita tidak pernah menjadi 'spesial' di manapun, dan ia menawarkanmu hal ini.
ketika kesan 'spesial' itu sudah tidak ada lagi, lalu untuk apa kamu mempertahankan semua ini? omonganmu sudah tidak didengar, dan kamu harus menyadari bahwa keberadaanmu tidak lebih dari omong kosong.
hal ini hanya terjadi di dalam sebuah film.***