Ini adalah
kali ketiga bagi saya mendatangi Galeri Indonesia Kaya yang berada di mall
Grand Indonesia, lantai 8. Pertama saya datang ke sini untuk mengikuti workshopmenulis naskah film bersama Joko Anwar, yang kedua latihan untuk pentas, pasti
yang ketiga adalah hari pementasan tersebut, tepat pada 7 Februari 2016.
Sungguhlah kebanggan bagi saya untuk
pentas di panggung semegah ini. Ndak kebayang sebelumnya bisa pentas di
panggung Galeri Indonesia Kaya setelah ditelepon sama Kak Odie siang itu menjelang
pulang sekolah.
“Kamu nanti baca naskah fiksimini
yah…,” kata Kak Odie di ujung sana, Kak Odie adalah leader Fiksimini, btw.
“Ouh.. okay, Kak…,” jawab saya
mantap.
Kemudian saya mulai deg-degan
seketika itu juga. Ya entahlah, barangkali memang bawaan kali yah. Iya, mungkin
aja, sebab saya emang orang yang mudah deg-degan, apalagi di dekat kamu..
Nah, untuk persiapan sebuah
pemantasan seperti ini, pastilah kita membutuhkan persiapan. Ya, pada tanggal 6
Februari, kami latihan. Latihan digelar ndak terlalu lama, selepas latihan,
kami makan-makan. Beruntungnya, saya ditraktir Kak Odie.. ye..
Hari esok telah tiba. PEMANTASAN!
Pementasan digelar jam 3 sore, dan
para pelakon sudah harus datang jam 12 siang untuk gladi. Saya agak terlambat
karena ketiduran. Sungguhlah saya bersyukur karena bayi dari sepasang
suami-istri kamar sebelah menangis sejadi-jadinya tepat jam 11-an. Saya yang
tertidur pulas sontak terbangun, ndak ada orang sama sekali sepanjang mata
memandang. Ya namanya juga kosan :3
Saya agak panik ketika melihat ada
bekas-bekas hujan di luar. Padahal kan jemuran saya belum diangkat, iya, baju
yang akan saya kenakan masih dijemur! Dengan langkah was-was, saya menuju
jemuran yang berada di lantai paling atas kos. Oh, ya Tuhan.. jemuran saya kering!
Entah keajaiban apa ini..
Selepas siap segalanya, saya
berangkat naik busway dari halte Mangga Besar dan turun di Tosari lalu
dilanjutkan jalan kaki menuju mall Grand Indonesia.
Sesempainya di sana, ndak lupa saya
tunaikan yang 5 waktu, sehabis tu, barulah menuju pemantasan. Semua sudah siap
dengan skrip skenario masing-masing. Deg.
Setelah semua palakon tampak siap,
kami lakukan latihan yang terakhir kalinya. Saya sungguh kagum dengan semua
pelakon, mereka sangat bisa membawakan monolog itu. Melihatnya, saya jadi ndak
mau kalah, sebisa mungkin, saya membawakan monolog yang terbaik.
Menjelang pementasan, kami berada di
ruang rias. Di ruang rias, kami pun latihan. Di antara kami ndak ada yang
jenuh. Semua menikmati dan tertawa. Saya masih ingat ketika Kak Diki membawakan
monolognya seperti narasi Si Bocah Petualang. Sungguh, kami semua tertawa.
Kocak abis, ngohaha..
ruang rias.. |
Ketika kami akan keluar ruangan, Kak
Odie tiba-tiba mendekap saya, dan berkata, “Kejutan, ini Sokhi, masih SMK lho..
dia yang paling junior.”
“Wiii,” tanggap yang lain sambil
tersenyum. Senang sekali rasanya, bisa berada di antara orang-orang hebat
seperti mereka…
Jam 3 kami bersiap di tempat yang
disediakan, di samping panggung. Selepas tuh aula dibuka, semua penikmat seni
masuk. Ada yang membawa kereta bayi, bapak-bapak, remaja, ibu-ibu, dan banyak
lagi. aula terisi penuh!
Ketika pementasan dimulai,
diputarlah terlebih dahulu video pendahuluan, semacam pengantar kekayaan
Indonesia, dan Galeri Indonesia Kaya itu sendiri. Dan ndak lupa kami menyayikan
lagu Indonesia Raya bersama, saya merinding di detik-detik ini.
Ndak lama setelah itu, satu persatu
dari kami menuju panggung, bermonolog. Bagian saya setelah Kak Dian Harigelita.
Percayalah, Kak Dian ini membawakan monolognya dengan sempura. Mimik mukanya,
intonasi suaranya, aduhai, itu membuat saya semakin minder.
“Sokhi…,” kata Kak Dian di akhir
monolognya memperkenalkan saya. Lalu saya melangkah, dan bermonolog. Sesekali
saya menatap penonton walau mereka ndak terlihat jelas karena banyak lampu
menyorot ke arah panggung. Saya sesuaikan dan berusaha menampilkan yang
terbaik. Dan aih, akhirnya selesai. Saya berjalan ke arah pinggir panggung, dan
Kak Dian mengajak saya tos. Tos! Kak Dian yang baik hati..
Nah, pementasan ditutup oleh
penampilan barongsai yang memukau. Ada beberapa anak kecil yang menangis kerena
kegenitan barongsai. Ngohaha.. sangat menghibur.
***
Ini pasti ndak akan saya lupakan.
Sangatlah sebuah kebahagiaan batin bisa menghibur orang-orang dengan sebuah
pertunjukan seni…
Foto-foto
Sekian~
Tonton videonya xD