AKU GILA PADAMU

''Aku gila padamu, Nai...,'' kataku pada seorang perempuan bernama Nai. Perempuan yang manis, yang pertama kali bisa membuatku merinding jika merindukannya. Aku gila padanya.

''Aku gila padamu. Aku sudah tak cinta, tak sayang, tak kasih, aku gila padamu. Hanya itu. Cinta, sayang dan kasihku sudah terlalu luas jika dibanding manusia biasa. Dunia tak mampu menampungnya. Jadi, aku gila padamu...''

Nai diam. Entah apa yang ada di batok kepalanya. Apa barangkali ia berpikir bahwa aku benar-benar gila, tak lagi punya waras.

''Cintai itu gila, Nai, bila tak gila berarti tak cinta. Aku berani bertaruh, jika hanya sekadar cinta, setiap orang punya. Tapi gila, tak semua orang punya. Orang cenderung menghindari kegilaan terhadap orang yang ia cintai. Mereka hanya bermain di batas aman. Dan aku? Aku sudah tidak aman, Nai, cintaku sudah tak tertib, sayangku terlalu gemetar tak mau tenang, rinduku bermucratan, dan kasihku meluber-luber. Tak ada tempat di dunia ini untuk menampung rasaku padamu, Nai..

''Dan, Nai, aku tak berharap kau mau jadi kekasihku. Dan aku juga tak berharap bisa memilikimu. Aku hanya ingin bisa dekat denganmu. Dan hidup sehabis mati juga bersamamu. Bisa dekat denganmu juga sudah bikin jiwaku hidup kembali, dari sebelumnya yang sempat mati suri. Kau menyiram madu penuh cinta ke relung jiwaku. Aku kehausan sayang. Dan kau datang ketika dahagaku ada di puncaknya.

''Jika orang pulang bertemu dengan keluarga, teman, sahabat dan musuhnya, mereka berinteransi. Aku tak punya itu. Aku terkurung di kamar di tengah kota. Aku tak punya kawan bahkan musuh di sini. Aku mau punya kawan. Dan jadilah kawanku, Nai.. Jadilah kawanku yang manis. Lakukan apa yang kaumau, aku tak mengurungmu.

''Aku gila padamu dengan sebenar-benarnya gila. Jika kau tak percaya, cek kewarasanku dengan pelukan, dan rasakan deru napasku di tengkukmu. Kau pasti temui aku sudah gila. Hilang waras. Dan aku tak main-main. Menikahlah denganku..''

Nai diam. Entah apa yang ada di batok kepalanya. Apa barangkali ia berpikir bahwa aku benar-benar gila, tak lagi punya waras.

Comments
0 Comments

Posting Komentar