IKUTAN BELAJAR NULIS NASKAH FILM BARENG JOKO ANWAR DI GALERI INDONESIA KAYA


Ada dari Metro Tv ikutan juga..



Siapa yang ndak kenal Joko Anwar? Kalau ndak kenal, mending goggling dah sekarang. Pokoknya, beliau ini penulis naskah film atau bahas jawanya: scriptwriter. Film-film yang ditulisnya banyak mendapatkan penghargaan dan juga kritikan baik dari para kritikus. Joko Anwar kecil sangat suka nonton film horror dan kungfu, film Janji Joni adalah film pertama yang ditulisnya. Kok jadi gue ngasih tau :3
            Workshop diadakan di Galeri Indonesia Kaya. Gue belum ke sana sebelumnya. Sehabis ngajar Pramuka dan masih dengan seragam Pramuka, jam 1 lewat gue cabut naek busway. Gue nanya sama penjaga pintu busway, dan dia menjawab, “Turun di Tosari, nanti belok kiri bla bla bla bla,” gue ndak denger kelanjutannya. 
abis ngajar anak2 penggalang..



            Halte Tosari melewati Sarinah, dan gue bisa dengan jelas melihat bekas kejadian teror kemarin. Gue ngeliat pos polisi yang hancur, bunga balasungkawa, dereten mobil dari pelbagai televisi, starbuck-nya, aih gue merinding. 
halte tosari


            Turun di halte Tosari, gue melanjutkan perjalanan. Bertanya ke tukang ojek lalu diajarahkan ke jalan depan sana lalu belok kiri. Si tukang ojek mukenye ndak enak banget, dikira gue deketin dia mau ngojek, eh tetaunya cuma nanya, ckckck.. thanks tukang ojek..
            Gue berjalan dan berjalan. Menyusuri tepi pantai gedung-gedung tinggi pencakar langit. Suasana waktu itu adem. Tapi hati gue terasa ndak tenang. Gue takut ada bom meledak atau apalah itu di sekitar gue berjalan. Gue berjalan di tempat asing, dan belakangan gue sering melakukan ini. Ketika lu jalan di tempat asing, sensasinya adalah, indera yang lu punya ndak bosen, semacam piknik lah..
            Nah, gue sampai di mall grand Indonesia. Ternyata, geleri Indonesia kaya tuh ada di mall ini, tepatnya di lantai 8, paling atas gitu. Gue masuk mall, dicek tas gue, tak jauh dari pengecekan pertama, di depan gue kini ada pengecekan lagi, tas gue kembali dicek lalu baru diperbolehkan masuk mall..
            Ketat banget!
            Kerena keketattan itu, malah membuat gue merinding. Tapi ah, ndak masalah, di sini gue bisa cuci mata.. gue berjalan, mencari escalator yang naik dan terus seperti itu sampe akhirnya, nyasar. Gue kembali bertanya, berkali-kali dan, akhirnya sampai juga di galeri Indonesia kaya!
            Cerita baru dimulai.
            Gue duduk di depan galeri, tak lama kemudian kak odie muncul dari arah tak terduga. Gue melambaikan tangan dan ia menyadari. Kami duduk berdua dan selfie! 






            Sebelum acara dimulai, gue ngeliat Joko Anwar dari arah escalator.
            “Itu Joko Anawar,” kata kak odie.
            “Oh, iya, beda banget kayak di foto!” kaget gue.
            Joko Anwar tampak lebih muda dari yang gue bayangin. Dan dia biasa-biasa aja, kayak orang biasa. Dan kami yang nuggu acara juga biasa aja..
            “Kok biasa aja ya?” tanya gue ke kak odie.
            “Yaiyalah, namanya juga di Jakarta.”
            Seketika gue lupa, ini di Jakarta, mau artis, mau penulis semua sama.
            Jam 3 lewat, kami masuk aula. Sedikit berebutan. Akhirnya gue dapet bangku dan duduk manis di samping mas-mas gendut berkulit putih mempesona dan lengkap dengan pakaian hitam-hitamnya. “Apa jangan-jangan dia teroris?” kata hati gue. Lalu hati gue yang lain (lu punya hati berapa, Ki?) berkata, “Tenang, jangan curigaan seperti itu. Kejadian teror memang terjadi beberapa hari lalu, tapi bukan berarti kau mencurigai semua orang yang mencurigakan. Mall ini aman.”
Twitter gue ditampilkan..



            Lampu dimatikan. Diputarah video, isinya tentang kekayaan Indonesia yang berlimpah. Gue menikmati, hingga akhirnya Joko Anwar jatuh ketika dipanggil ke panggung. Bener, beliau jatuh beneran, dan bisa aja ngelesnya: “Buat bikin cerita.”
            Workshop dimulai.
            Gue merasa beruntung bisa duduk di sini. Sebab tak semua orang bisa dengan mudah mengikuti worshop ini. Kursi terbatas.
            Ilmu yang bisa gue dapat dari workhop ini di antaranya:
1.      Semua kita pasti pernah bercerita. Mulai dari sales, guru, ibu, pacar dan sebagainya. Itu disebut dengan story telling. Namun, tahukah kamu, apa yang disebut dengan jelaskan story/cerita?
Story adalah parjalanan dari suatu karakter dari kehidupannya yang seimbang lalu mengalami ketidakseimbangan lalu menuju kembali ke seimbang. Joko Anwar berkata, “Ini bukan orang sekarang yang bikin, tapi orang dulu, Aris Tonteles dan masih berlaku sampai sekarang.”
2.      Kita para peserta workshop diberi tahu tentang anatomi cerita. Kalau sehari-sehari kita dengar anatomi tubuh, maka di sini ada anatomi cerita. Sama seperti tubuh, certa pun punya anatomi. Lalu apa anatomi cerita itu? Ada:
-          Perkenalan
-          Menggoyahkan keseimbangan
-          Kesulitan yang semakin sulit
-          Halangan/tantangan
-          Krisis, suatu yang akan merubah secara permanen suatu tokoh
-          Klimaks
-          Hasil
Memang, kita sering mendengar kata-kata di atas. Namun dalam prakterknya sulit. Jalan keluarnya, teruslah berlatih. “Tidak ada ruginya untuk terus berlatih (anatomi cerita) seperti ini.” Kata Joko Anwar
3.      Premis, pernah denger premis? Yups benar sekali. Premis adalah kalimat yang menggambarkan keseluruhan dari cerita. Premis bukan tema, premis bukan snopsis. Joko Anwar mengambil contoh premis dari film Laskar Pelangi. Premis dari film tersebut: Seorang guru yang mempertahankan sekolah yang minimal sepuluh orang agar sekolah itu tidak dihentikan. Itulah premis. Contoh lain: Seorang laki-laki dari desa penambang tembaga yang pergi ke kota ingin menjadi penari balet.
Premis itu tidak bertele-tele, langsung pada intinya. Bayangkan saja ketika kita bertemu dengan produser di lift. Produser bertanya, “Eh, Sokhi, lagi sibuk bikin film apa?” lalu Sokhi menjawab, “Lagi sibuk bikin film ini, Pak, tentang guru yang bernama Agus sangat malas mengajar muridnya karena semua muridnya bodoh-bodoh. Ternyata bukannya muridnya yang bodoh, tetepai memang pak Agus yang tidak bisa mengajar. Lalu datang guru baru pengganti Pak Agus.. bla bla bla”
      Teng bunyi lift, dan Sokhi belum selesai menceritakan film garapnnya.
      “Sudah dulu ya, saya sibuk.”
      Glek
      Okay, jelas ya, yang dikatakan Sokhi tadi bukan premis. Jadi sekali lagi, premis adalah kalimat yang manggambarkan dari keseluruhan cerita.
      Rumus membuat premis:
      Karekter + attribute + goal
Selamat mencoba!
      Ah, barang kali itu saja yang bisa gue bagi. Gue sarankan bagi lu-lu semua, datang aja ke galeri Indonesia kaya. Ouh, pokoknya canggih isinya. Modern banget! Dan… gratis! Cek jadwal-nya di www.indonesiakaya.com
      Bye…!
Acara diadakan pada Sabtu, 16 Januari 2016. 


Comments
2 Comments

2 komentar

wah Joko Anwar, saya suka dengan karya-karyanya dan jalan pikirannya. Semoga suatu saat bisa ketemu beliau dan syukur ngobrol

Reply

Posting Komentar