Bagaimana cara mencintai seseorang dengan secukupnya saja?


Anggap saja kamu sekarang sedang jatuh cinta, dan orang yang kamu cintai tidak cinta padamu. Jelas kamu akan sakit hati, dan sakit hati yang hebat sebanding dengan jatuh cinta yang hebat pula. Ketika kamu jatuh cinta, kamu tidak tau apa sebabnya, yang kamu tau adalah kamu mempunyai perasaan itu. Sulit untuk dijelaskan.

Seharusnya memang orang yang jatuh cinta siap dengan risikonya, bahwa jika perasaan itu tidak terbalaskan, ia harus menerima sakit yang ia buat sendiri. Karena itu, ada istilah bahwa kita harus jatuh cinta kepada seseorang secukupnya saja, karena juga belum tentu dia jodoh kita. Kasian jodoh kita nanti, tidak mendapatkan cinta seutuhnya.

Dan pertanyaannya adalah, bagaimana cara jatuh cinta dengan secukupnya saja?

Kalau aku pikir hal itu mustahil, yang namanya cinta itu totalitas, tidak bisa diukur dan diberikan secara satu-satu, bertahap, ia adalah satu kesatuan, jika seseorang sudah jatuh cinta, maka ia telah berperasaan yang benar-benar total. Jika hanya ‘secukupnya’, artinya ia belum jatuh cinta.

Dan, biasanya orang yang jatuh cinta dan tidak mendapatkan balasan, ia akan mencoba untuk membuang rasa itu jauh-jauh. Tentu saja dengan proses yang pedih. Hari-harinya diisi oleh sakit demi sakit. Seperti tersayat-sayat, terluka. Apalagi jika ceritanya begini:

Kau dan dia selalu komunikasi setiap hari, bertemu sesekali, dan menghabiskan waktu bersama. Kemudian kau merasakan rasa itu, cinta, dan dia tidak. Dan telusur punya telusur, hal yang seperti itu: yang ia lakukan berikan padamu selama ini, adalah hal biasa, yang juga ia lakukan dan berikan kepada teman-temannya yang lain. Kau hanya sebatas teman baginya, tapi kau menggapnya lebih. Apa itu tidak sakit?

Tantu saja pertemananmu akan hancur, seharusnya kamu tutup-tutupi saja perasaanmu itu. Tapi dia terus saja memancingmu untuk mengungkapkan perasaanmu yang sebenarnya. Maka kamu tidak bisa menolaknya, kamu ungkapkan perasaanmu dan itu bukannya membuatmu bahagia, malah mendatangkan petaka. PETAKA!

Ia tau perasaanmu sekarang seperti apa, dan ia tidak punya perasaan apa-apa padamu. Ia memerlakukanmu seperti teman-temannya yang lain. Dan kau kecewa, berusaha untuk pergi dan membuang rasamu padanya, tapi itu sulit, kau selalu memikirkannya, ingin tau kabarnya, dan seterusnya dan seterusnya.

Harusnya kamu tau, kamu harus menutupi perasaanmu itu serapat mungkin, agar pertemananmu baik-baik saja. Sebab jika sebuah pertemanan, ada salah satu pihak yang menganggapnya lebih, maka akan datang petaka.

Jadi, jatuh cintalah kepada siapa pun, tapi jangan temanmu.

Eh ini kedengeran kayak curhat gak sih? Gak kan?



Comments
0 Comments

Posting Komentar