PERTAMA KALI BIKIN FILM PENDEK



Ini kali pertama bagiku membuat film pendek yang ternyata susahnya minta ampun. Aku ndak membuatnya sendiri tentu saja, ada beberapa orang yang membantuku. Tapi tetap saja, aku aktor utama dalam pembuatan film ini, yang mana aktor utama akan selalu kesusahan dalam menghadapi masalah yang ada. Aktor utama akan mendapatkan masalah yang tak terkira jika dia mendapat masalah, dan ia akan bahagia ndak terkira jika bahagia. Aku kira begitu. Dan biasanya begitu.
          Awal cerita, aku dipanggil guru ke ruangan BK, beliau guru yang pernah mengajakku mengikuti seminar terkait IT. Dan kebetulan, di seminar yang diadakan seminggu itu, aku menjadi 10 siswa yang terpilih, atau dengan kata lain, aku masuk ranking 10 besar dalam seminar itu dilihat dari prestasi dalam seminggu itu. Itu seminar tingkat DKI, pesertanya ada banyak bahkan ada berkelas-kelas. Aku cukup berbangga diri dengan kemampuanku ketika itu. Dan inilah alasan kenapa guru itu memanggilku lagi dan menyuruhkan ikutan lomba film pendek.
          Aku kaget ketika itu, di sisi lain aku merasa tertantang. Beberapa hari kemudian aku membuat tim. Dalam hal ini aku ndak terlalu kesulitan karena aku tinggal menggait anggota jurnalis yang aku rintis. Mereka merespon dengan positif dan aku senang. Hal buruknya, kami harus membayar uang pendaftaran dengan uang kami sendiri, sekolah ndak mendanai. Ini masalah, tapi tim kami bisa mengumpulkan uang pendaftaran itu walau agak lama. Ini awal perjuangannya.

itu aku yang lagi tengkurep :3


          Dan hari-hari selanjutnya kami sering berdiskusi, menentukan cerita apa yang akan dibikin di film dan tempat pangambilan gambar dan pemainnya. Di antara kami ndak ada yang punya pengalaman bikin film pendek, itu sebuah masalah tentu saja, tapi bermodal semangat dan nekat, kami terus maju.
          Terlebih, kami ndak punya peralatan yang memadai. Alhasil kami menggunakan kamera handphone untuk pengambilan gambar, dan hanya sedikit saja menggunakan kamera slr.
          Masalah muncul, pengambilan gambar di berbagai tempat harus dijadwalkan sedemikian rupa. Dan pemain kadang kala ndak bisa sesuai jadwal itu untuk pengambilan gambar (sehingga kami telat sehari mengumpulkan film kami). Terpaksa kami mengikuti kapan pamain bisa syuting.

pusying~


          Selama proses syuting, dengan kepolosan kami, kami mengambil gambar, mengatur pemain akan bagaimana nanti aktingnya. Dan seterusnya dan seterusnya. Dari sini aku berpikir, kami ndak mungkin menang lomba.
          Tapi setidaknya, kami membuat sejarah baru. Karena sebelumnya memang sekolah kami belum pernah membuat film pendek. Tentu saja itu sebuah kebahagian tersendiri bagi kami. Lagi pula hasilnya ndak terlalu buruk.
          Hal selanjutnya setelah proses syuting selesai, adalah editing. Ini menguras banyak tenagaku selama berhari-hari. Aku harus begadang sampai jam 1, dan pusing karena aku ndak pernah ngedit film sebelumnya.
          Ada dua editor film, yang pertama ia hanya menggabung-gabungkan video, dan aku bagian menyatukan semuanya di editing video pro. Itu sangat sulit. Untung saja ada seseorang yang terus menemaniku, dia sangat sabar, dan terus mendukungku. Bahkan aku sampai begadang di rumahnya sampai jam 1 baru pulang, ini sebuah perjuangan.
          Tapi memang segalanya ndak ada yang sia-sia, walau ada banyak kekurangan di sana-sini, film pendek karyaku publish juga di youtube, ada banyak orang yang melihat. Dan tentu saja ini sebuah sejarah bagi sekolah kami seperti yang aku sebutkan tadi.
          Aku berharap nantinya akan ada murid di sekolah kami melihat film pendek ini, dan mereka akan bilang bahwa mereka bisa membuat yang lebih dari ini. Ya semoga saja, ini sebuah langkah untuk generasi selanjutnya. Ah, itu terlalu bermuluk-muluk. Tapi ya, ndak apa, setidaknya aku berkarya, akhirnya begitu. 


 
ini hasilnya



ini trailernya~
Comments
0 Comments

Posting Komentar