Cerita Naik Bis Tingkat City Tour Jakarta

Saya belum pernah naik bis tingkat city tour di Jakarta sebelumnya. Lantaran sibuk dan tidak ada waktu, maka keinginan itu terwujud agak lama.

Sabtu, 4 April 2015 saya mengambil nilai Olahraga di Lapangan Banteng. Di sana saya berlari 5 putaran dan sah mendapat nilai UTS nantinya yang entah berapa. Kalau tidak B, pasti A. Begitulah.

Selepas dari lari yang mengakibatkan banjiran keringat di baju saya, saya beristirahat di tribun lapangan, menghela napas, dan menandaskan lelah. Sejurus kemudian, barulah saya bangkit dan entah ke mana bersama teman-teman.




 LAPANGAN BANTENG ^_^


''Naik bis tingkat?''
''Ragunan?''
''Galeri Nasional?
Bla bla bla bla...

Begitulah perbincangan kala itu di tepi lapangan. Yeah, biasanya memang kalau sehabis lari seperti ini dan esok juga Minggu, kami akan jalan-jalan. Ya entah ke mana, yang penting jalan-jalan. Waktu seperti ini langka kami temukan.

Dari perbincangan itu, saya tertarik dengan Bis Tingkat.

''Naik bis tingkat ajah...,'' usulku kepada teman-teman yang mayoritas perempuan, maklum saya sekolah di SMK (SMEA).

''Belum pernah naik bis tingkat?'' salah seorang temanku bertanya sambil menahan tawa.

Apa yang lucu?!

Ternyata di antara kami ada dua orang yang belum pernah naik bis tingkat, ya, baiklah, akhirnya kami naik bis tingkat dari halte Pasar Baru, lalu turun di Sarinah sehabis itu menuju Ragunan.

Saya paling depan memimpin rombongan ketika akan naik bis tingkat di tempat pemberhentian. Benar saja, tak lama kemudian bis tingkat yang berwarna mayoritas biru itu, datang.

Wah..., saya langsung naik paling awal. Kesan pertama saya masuk: dingin, sepi, dan terawat pula ini bis. Saya berdecak kagum lalu kami berfoto ria di dalam bus, mumpung masih sepi, kan nanti kalau ramai nggak asyik doung...




Di dalam bus, kamu akan menemukan kursi-kursi yang rata kanan-kiri dengan hitungan dua-dua, dan ada enam bangku di bagian paling belakang berderet.

Saya duduk di barisan tiga dari depan setelah berpindah dari tempat duduk di paling belakang sebab ada banyak penumpang yang mau naik juga.

Pokoknya, di sini tidak boleh ada yang berdiri, semua duduk.



Nah, dari bis ini, saya bisa melempar pandangan ke arah gedung-gedung Jakarta nian pencakar langit. Saya menikmati pemandangan itu sebisa mungkin. Selang beberapa menit kemudian, bis ramai dan penuh, dan kami turun tepat di halte Sarinah...


Begitulah pengalaman saya naik bis tingkat, jika kamu belum pernah? Cobalah! Hehehe....


TAMBAHAN:






Comments
1 Comments

1 komentar:

Wih, gue sering lihat bis itu di TV. Tapi gue belum prnah naik :D

Reply

Posting Komentar