Seringkali teman-teman
kita menggap orang yang suka membaca buku pasti orangnya cerdas, berpengetahuan
luas, pintar, pokoknya di atas rata-rata. Tapi sepertinya tidak semuanya
begitu, orang yang banyak membaca buku dengan orang yang banyak tahu tentu saja
dua hal yang berbeda. Ada orang yang suka membaca buku hanya untuk menuntaskan
sensasi menamatkan novel fiksi yang seru, ada juga motif lain yang tidak ada
hubungannya dengan kecerdasan dan pengetahuan yang luas.
Malah, orang yang
terlalu banyak tahu, dengan kata lain, terlalu banyak hal yang ia ‘masukan’ ke
dalam otak, itu tidak akan efektif. Karena otak kita bagaikan loteng yang
sempit, seharusnya kita taruh ‘perkakas’ yang penting saja dan mudah untuk kita
ambil suatu waktu.
Aku malah percaya bahwa
membaca buku membuat kita menjadi bodoh. Karena orang yang sudah pintar
menurutku sudah tidak perlu lagi membaca buku. Orang yang membaca buku adalah
mereka yang selalu merasa dirinya bodoh dan merasa perlu untuk tahu tentang
banyak hal. Mereka yang selalu haus akan pengetahuan, jika sudah tahu akan
sesuatu, yasudah, langkah selanjutnya ia tentukan sendiri: mau ia simpan di
dalam otaknya atau dibuang begitu saja.
Ya.. walaupun kita
perlu mengakui bahwa ketika kita banyak membaca buku, itu membuat kita menjadi
lebih percaya diri. Tapi semua itu menjadi sia-sia jika kita tidak melakukan action, karena sejatinya hidup adalah
tentang action, bukan apa-apa yang
menumpuk di kepala dan membuat semrawut.
Dulu aku percaya jika
aku membaca banyak buku, aku akan menjadi orang yang keren, tahu segala hal dan
menjadi orang yang ‘tidak punya masalah’. Tapi anggapan itu ternyata salah
kaprah, percuma saja kamu membaca banyak buku, kalau kerjaannya diam melulu, begitu kata Wiji Tukul.
Orang yang membaca
banyak buku agaknya akan ‘kalah’ dengan mereka yang sering bertemu dengan orang
banyak dan saling sharing dengannya. Mereka
yang melakukan komunikasi dengan banyak orang dan mendapatkan satu-dua hal yang
penting dan kemudian menjadi salah satu prinsip hidupnya.
Tidak ada salahnya memang membaca buku, setidaknya ia tidak membuatmu dungu, tapi tidak menutup kemungkinan ada buku yang membuatmu menjadi dungu dan tidak mau kalah. Memilah buku apa yang akan kamu baca juga penting, jangan hanya asal mengambil buku dan memercayainnya 100%. Kita seharusnya kritis terhadap tiap gagasan yang dituliskan dalam sebuah buku, itulah proses ‘membaca’ yang sesungguhnya.***