Jurnalistik dan Kue Basi





Ini sudah kesekian kali aku memberikan materi kepada para anggota ekskul junalistik di luar sekolah. Dan kali ini, yang kutekankan kepada mereka adalah terkait dengan data, informasi, dan pengatahuan dalam sebuah karya jurnalistik. Tentu saja, sebelumnya aku memberikan pengertian kepada mereka, apa itu jurnalistik, jurnalis, media massa, dan sebagainya.
            Senang memang bisa berbagi sedikit ilmu kepada orang lain. Jadi kita tidak hanya menyerap ilmu itu sendirian. Jadi (lagi) bagikan pohon, ilmu yang tidak dibagikan itu, adalah pohon yang tidak berbuah. Dan tentu saja aku ingin menjadi pohon yang berbuah dan dapat dinikmati oleh siapa saja, karena menurutku, begitulah hakikatnya manusia.
            Aku menganalogikan menjadi lebih sederhana apa itu data, informasi, dan pengetahuan sebagai sebuah kue.
            Data adalah bahan-bahan untuk membuat kue itu. Sedangkan informasi adalah kue yang sudah jadi, dan pengetahuan adalah ketika kamu sudah memakan kue itu. Beruntung saja, mereka mengerti dengan apa yang aku sampaikan.



            Tentu saja dalam sebuah karya jurnalistik, kita harus menyandarkan itu semua kepada data, informasi, dan pengetahuan. Maksudnya adalah, dengan begitu, sebuah karya jurnalistik pun menjadi lebih bisa dipercaya.
            Apalagi di zaman modern ini, semua bisa memproduksi berita, maka kita harus pandai dalam menerima berita tersebut. Apakah ‘kue’ yang mereka buat adalah kue yang enak dan lezat, atau mungkin kue basi. Maka dari itu, mulai dari sekarang, kita harus mempromosikan kue yang enak dan lezat. Karena jika kue sudah enak dan lezat, semua orang pun akan suka dan tentu saja, akan laku jika dijual. Tapi ada saja produsen kue basi, dan anehnya, ada banyak orang yang mau makan kue basi tersebut, kue basi di negeri ini, sayangnya, masih ada pasarnya.


Comments
0 Comments

Posting Komentar