JIWA YANG SATU

Buat Ninda Evani

Kita adalah kapal
Yang siap menghadang ganasnya laut
Kapal yang sederhana
Tapi kuat dan ada tempat buat shalat

Kita kapal dan kita sadar
Kita tak bisa menghilangkan ombak itu
Kita hanya bisa terus menghadang sampai tujuan
Pelabuhan surga
Tempat kita bercinta

Di sana tujuan kita yang hakiki
Kita harus saling percaya dan menasehati
Sampai kita tua, buta dan tuli dan mati

Tapi yang mati hanya raga
Jiwa tidak
Dia abadi
Kita abadi
Kita jiwa yang satu
Dari yang awalnya jiwa yang dua

Jiwaku dan jiwamu menyatu sejak itu
Kau mau dan aku mau
Rindu kita adalah kematian
Agar bisa hidup di keabadian

Sekarang jiwa kita terkubur
Di raga masing-masing
Terus berdebur
Itu ombak kita lebur
Syukur..

Dan kau sayangku
Tetap di kapal ini dan tetap di kapal ini
Apa pun yang terjadi
Sampai kita mati, sampai kita mati

Oh sayangku yang wajahnya bulan purnama
Kau yang kucari selama ini
Untuk menyatukan jiwaku yang mencari-cari
Dimanakah yang kemistri

Duhai hati yang mudah disentuh
Disentuh oleh apa yang paling lembut dan apa yang paling keras
Kau menyentuhku dengan hatimu
Dan aku tersentuh oleh hatimu
Begitu

Manis..
Di sana tujuan kita
Amat jauh tak terlihat
Sedang kita suka membayangkan
Bagaimana nanti di lautan ganas

Sekarang kita sedang menebangi kayu
Kayu yang pas untuk dijadikan kapal
Dan mencari buah-buahan untuk perbekalan

Janjilah padaku
Jika aku mendayuh ke depan, kau juga ke depan
Ke belakang juga ke belakang
Ke kiri ya ke kiri
Kanan ya kanan
Janjilah padaku, tak ada yang keras kepala di antara kita
Karena kelas kepala cuma punya monyet

Kuyakin kita akan menjadi pelaut ulung
Dan dieluh-eluhkan oleh anak cucu
Walau kita sudah mati
Walau kita tinggal debu dan debu
Tinggal nama yang tertinggal di batu itu

Kau yang begitu indah
Sayang
Tak bosan aku katakan
Bahwa cinta ini adalah cinta
Nama agung yang pernah ada
Cinta
Bukan yang lain

Aku sudah mempelajarinya
Dari guru yang paling bagus
Pengalaman dan pengalaman
Ucapan dan ucapan
Itu semua untuk ini
Untuk cinta ini
Semoga kau mengerti
Aku tak ada ragu sama sekali
Nai..

Jakarta, Senin, 2 Agustus 2016
Comments
0 Comments

Posting Komentar